Apresiasi
Usai meresmikan dan mengunjungi Puskon, Presiden Jokowi sangat mengapresiasi keberadaan Puskon MK ini. “Saya sangat bangga, karena dengan Puskon ini kita bisa belajar dengan cepat mengenai sejarah bangsa dan konstitusi Indonesia dari waktu ke waktu,” ujar Jokowi di Gedung MK.
Jokowi mengatakan museum ini memuat seluruh dokumentasi mengenai perjalanan konstitusi. Menurut dia, MK telah berupaya untuk kembali mengingatkan akan pentingnya pengetahuan sejarah konstitusi. “Hal-hal seperti itu memang kelihatannya sudah terlalu lama tidak kita perhatikan,” kata dia.
Atas dasar itu, Jokowi memberi apresiasi yang begitu besar atas upaya yang telah dilakukan MK. Dia menilai MK telah membuat terobosan agar setiap anak generasi muda tidak boleh melupakan sejarah konstitusinya. “Saya kira MK, saya berikan apresiasi yang amat tinggi karena sejarah itu dihadirkan kembali dan ini bagus sekali sebagai warisan anak cucu kita agar tidak melupakan sejarah,” katanya.
Harapannya muncul partisipasi positif dari warga negara dalam membangun bangsa dan negara ini,” ujar Hamdan dalam acara peresmian Puskon MK, di Aula Gedung MK, Jum’at (19/12). Peresmian Puskon ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Joko Widodo.Hamdan melanjutkan sejarah konstitusi turut menentukan bagaimana teks Usuatu waktu atau periode tertentu, dengan berkaca dari sejarah, Mselaku the sole interpreter of the constitution menjadi penentu akhir perjalanan interpretasi sejarah konstitusi.
Karena itu, MK memandang penting untuk mendokumentasikan dan menyajikan seluruh informasi dan rekam jejak sejarah konstitusi Indonesia kepada masyarakat dimana MK turut mengukir sejarahnya dan penentu arah sejarah perjalanan bangsa ini.
“Pembangunan ini dibiayai APBN 2013 dan dilanjutkan dengan APBN 2014 sebesar Rp24 miliar. Pembangunan Puskon ini melibatkan tim pakar yang terdiri dari para ahli ketatanegaan,” katanya.
Setelah peresmian ini, Presiden Joko Widodo didampingi Hamdan Zoelva dan sejumlah pejabat lain mengunjungi area Puskon di Lantai 5 Gedung MK. Di area tersebut dibagi menjadi delapan zona yang menggambarkan dokumentasi perjalanan sejarah konstitusi Indonesia hingga perkembangan MK dengan menampilkan foto-foto, TV LCD dan TV touch screen, diaroma di setiap zonanya.