Tangisan Ketua KPK Pasca Penangkapan Bambang Widjojanto
Berita

Tangisan Ketua KPK Pasca Penangkapan Bambang Widjojanto

Kinerja KPK tidak akan surut dengan adanya penangkapan Bambang Widjojanto.

Oleh:
NOV
Bacaan 2 Menit
Pimpinan KPK bersama sejumlah tokoh penggiat antikorupsi menggelar jumpa pers di Gedung KPK terkait penangkapan Bambang Widjojanto, Jumat (23/1). Foto: RES
Pimpinan KPK bersama sejumlah tokoh penggiat antikorupsi menggelar jumpa pers di Gedung KPK terkait penangkapan Bambang Widjojanto, Jumat (23/1). Foto: RES
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad tak kuasa menahan tangis saat menceritakan pertemuan terakhirnya dengan Wakil Ketua Bambang Widjojanto. Abraham mengatakan pada malam sebelum penangkapan, ia sempat mendapat firasat buruk yang akan menimpa rekannya tersebut.

Mendapat firasat seperti itu, Abraham menawarkan diri ikut satu mobil bersama Bambang ketika menjenguk Abdee Slank di rumah sakit. Sepanjang perjalanan, Bambang berbicara soal kemungkinan serangan balik pasca penetapan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai tersangka kasus rekening gendut di KPK.

“Dia bilang, ini mungkin hari-hari terakhir kita. ‘Antum kan sudah dua kali diserang. Mungkin nanti giliran saya,’ dia bilang gitu. Dia mengingatkan saya tentang masa lalu. Dia bilang kalau dia mau dikriminalisasi, pasti lewat kasus ini. Saya rasa dia juga punya firasat,” kata Samad sambil terisak, Jum’at (23/1).

Abraham mengatakan, ada ucapan Bambang yang sangat sulit dilupakan. Pasalnya, Bambang menyampaikan, setelah Abraham, kemungkinan dia yang akan menjadi target berikutnya. Bahkan, Bambang sudah memiliki firasat mengenai kasus apa yang akan digunakan untuk mengkriminalisasi dirinya.

Sesampainya di rumah sakit, Abraham dan Bambang mengobrol santai dengan Abdee Slank. Hingga akhirnya waktu sudah menunjukan pukul 22.00 WIB. Abraham dan Bambang pulang dengan mobil masing-masing. Namun, sebelum pulang, Bambang sempat melemparkan guyonan kepada Abraham.

“Dia bilang, Pak Abraham,antum senangnya yang mana kalau kita berdua ditahan? Kita di Markas Brimob saja supaya dekat dengan rumah saya. Istri saya bisa antarkan makanan buat saya dan nanti saya kasih makanannya buat anda. Kalau jauh-jauh, nanti kita tidak bisa diperhatikan,” ujarnya mengutip pernyataan Bambang.

Lantas, Abraham meminta Bambang tidak berpikiran macam-macam. Abraham menyatakan bahwa ia dan Bambang masih sangat dibutuhkan banyak orang. Mendengar pernyataan Abraham, Bambang kembali mengingatkan akan kemungkinan terburuk yang akan menimpa pimpinan KPK.

“Pagi harinya, ketika saya mendengar kejadian ini, saya langsung berpikir Pak Bambang sudah menduga akan ada serangan yang datang ke dia. Kalau menurut analisis Pak Bambang, serangan itu hanya ditujukan kepada dua orang, saya dan Pak Bambang, sehingga memang dia sudah siap,” bebernya.

Abraham menegaskan apapun yang menimpa Bambang tidak akan menyurutkan langkah KPK untuk melakukan pemberantasan korupsi. KPK masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Ia meyakini, suatu saat kebenaran akan muncul karena kezaliman tidak akan pernah bisa mengalahkan kebenaran.

“Apa yang terjadi hari ini adalah sebuah kezaliman yang tidak bisa dibiarkan. Saya mengimbau kepada seluruh rakyat Indonesia, kalau anda masih mencintai kebenaran, KPK, dan pemberantasan korupsi, mari bersama-sama galang kekuatan untuk terus meneriakan ketidakbenaran yang menimpa KPK,” tuturnya.

Abraham melanjutkan, permasalahan yang menimpa Bambang tentu tidak bisa dipandang sebagai persoalan pribadi. KPK tidak akan melepaskan Bambang secara pribadi. KPK akan terus bersama-sama berjuang bersama Bambang sampai kapanpun. KPK memegang prinsip kebersamaan yang erat.

Satu sakit, semua sakit. Satu senang, semua senang. Itulah prinsip kebersamaan yang terjalin antara pimpinan, struktural, dan semua pegawai KPK. Jadi, Abraham mengatakan, siapapun di KPK yang disakiti, maka sakit itu akan dirasakan oleh semua unsur lembaga pemberantasan korupsi.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja. Ia menceritakan, beberapa hari terakhir, Bambang sudah kemas-kemas. Bambang memiliki firasat akan menghadapi peristiwa seperti ini. Namun, Pandu menenangkan dengan menyatakan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.

“Saya baru bertemu (Plt Kapolri) Badrodin Haiti. Dalam pertemuan tersebut, beliaumengatakan semua terkendalidengan aman. Mendengar penjelasan itu, akhirnya Pak Bambang merasa aman dan berani ke luar rumah tanpa pendampingan. Tapi, tanpa diduga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Walau begitu, Pandu menegaskan kinerja KPK tidak akan merosot dengan adanya peristiwa penetapan Bambang sebagai tersangka. KPK tetap akan bekerja seperti sedia kala. Ia mengimbau, kalau ada pihak-pihak yang berpikiran kinerja KPK akan surut akibat peristiwa ini, pihak-pihak itu salah besar.

Senada, Komisioner KPK lainnya, Zulkarnain juga menyatakan akan menjaga KPK dari segala upaya pelemahan. Ia merasa ini merupakan serangan langsung yang ditujukan kepada KPK. Ia berterima kasih kepada publik karena KPK bisa kuat melaksanakan tugas-tugasnya, termasuk dalam penyelesaian kasus Budi Gunawan.

“Kami bertekad untuk mempercepat penanganan perkara-perkara besar yang sedang ditangani KPK, termasuk kasus BG ini. Kami berharap saksi-saksi yang juga orang-orang di lingkungan Polri, mudah-mudahan dengan kesadaran penuh dapat hadir dan memberikan keterangan secara benar,” tandasnya.

Tags:

Berita Terkait