Ini Daftar 12 WNI di Turki yang Segera Dipulangkan
Berita

Ini Daftar 12 WNI di Turki yang Segera Dipulangkan

Diduga terkait dengan kelompok ISIS.

Oleh:
ANT
Bacaan 2 Menit
Pendukung ISIS asal Indonesia. Foto: http://www.islamtimes.org.
Pendukung ISIS asal Indonesia. Foto: http://www.islamtimes.org.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merilis nama-nama 12 Warga Negara Indonesia (WNI) yang segera dipulangkan ke Indonesia dalam beberapa hari ke depan.

1. Ririn Andriani Sawir (9 Desember 1977)

2. Agha Rustam Rohmatullah (9 Juli 1998)

3. Alya Nur Islami (28 Maret 2002)

4. Qorin Mun Adyatul Haq (20 Januari 2005)

5. Ikrimah Waliyurrohman Ahsanul (5 Mei 2007)

6. Nayla Syahida Achsanul Huda (20 November 2011)

7. Abdurahman Umarov Huda (20 November 2014)

8. Jauzah Firdauzi Nuzula (8 Juni 2009)

9. Tiara Nurmayanti Marlekan (29 Desember 1990)

10. Syifa Hidayah Kalashnikova (29 Agustus 2012)

11. Muhammad Ihsan Rais (1 Januari 2000)

12. Aisyahnaz Yasmin (2 Juli 1989).

Sebelumnya Kadivhumas Polri Brigjen Anton Charliyan mengatakan bahwa 12 WNI itu akan segera dipulangkan ke Tanah Air dalam dua hingga tiga hari kedepan. "Insya Allah dalam dua hingga tiga hari mendatang mereka dipulangkan," kata Kadivhumas Polri Brigjen Pol Anton Charliyan, pada Rabu (25/3).

Dua belas WNI tersebut merupakan rombongan 16 WNI yang ditahan otoritas Turki sejak 29 Januari 2015 (bukan 4 Maret 2015). Mereka ditangkap oleh pihak keamanan Turki saat hendak menuju Suriah lantaran kedapatan tidak memiliki kelengkapan dokumen keimigrasian.

Anton mengatakan tim gabungan dari Indonesia baru bisa memulangkan 12 WNI tersebut. Sementara sisanya masih akan tinggal di Turki lebih lama karena terhambat masalah keimigrasian.

Dengan demikian, dari rombongan tersebut, empat WNI yang masih akan berada di Turki adalah Daeng Stanzah, Ifah Syarifah, Ishaq dan Asiyah Mujahidah.

Pembinaan Deradikalisasi

Polri juga menyatakan 12 WNI di Turki yang akan dipulangkan ke Indonesia akan menjalani program pembinaan deradikalisasi nanti setibanya mereka di Tanah Air.

"Setelah pulang, rencananya mereka akan masuk program pembinaan deradikalisasi," kata Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Rikwanto, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (26/3).

Program ini diselenggarakan oleh Badan Nasional Penangggulangan Terorisme (BNPT) yang bekerja sama dengan pemda dan sejumlah ulama. Hal ini dilakukan untuk mencegah belasan WNI itu kembali masuk kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Indonesia.

Selain itu, kedua belas WNI juga akan diperiksa oleh penyidik Polri terkait tujuan mereka pergi ke Timur Tengah dan pihak yang mensponsori keberangkatan mereka.

"Mereka yang masuk ISIS akan dipilah-pilah, tidak semua ditahan. Apa karena kesadaran sendiri, apa karena 'brain wash', atau ikut keluarga? Semua akan ditelaah peran dan seberapa jauh keterlibatan mereka dalam ISIS," kata Rikwanto.

Tags:

Berita Terkait