Dinilai Radikal, Kominfo Blokir 22 Website
Berita

Dinilai Radikal, Kominfo Blokir 22 Website

Berangkat dari laporan BNPT.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Salah satu website yang diblokir Kominfo. Foto: www.arrahmah.com (screenshot)
Salah satu website yang diblokir Kominfo. Foto: www.arrahmah.com (screenshot)

Menindaklanjuti laporan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir 22 website (laman internet). Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Ismail Cawidu, 22 website itu diblokir karena dinilai radikal.

“Ada 22 situs internet radikal yang diadukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme,” kata Ismail sebagaimana dikutip dari laman resmi Kominfo, www.kominfo.go.id, Senin (30/3).

Daftar 22 website yang diblokir adalah arrahmah.com, voa-islam.com, ghur4ba.blogspot.com, panjimas.com, thoriquna.com, dakwatuna.com, kafilahmujahid.com, an-najah.net, muslimdaily.net, hidayatullah.com, salam-online.com, aqlislamiccenter.com, kiblat.net, dakwahmedia.com, muqawamah.com, lasdipo.com,  gemaislam.com, eramuslim.com, daulahislam.com, shoutussalam.com, azzammedia.com dan indonesiasupportislamicatate.blogspot.com.

Menurut Ismail, awalnya Kominfo telah memblokir tiga website, namun kemudian BNPT melaporkan kembali untuk memblokir 19 situs berdasarkan surat bernomor No 149/K.BNPT/3/2015 tentang Situs/Website Radikal ke Dalam Sistem Filtering Kominfo.

Kominfo, kata dia, telah meminta penyelenggara internet service provider (ISP) untuk memblokir website-website tersebut. ke-19 situs sesuai yang disampaikan pihak BNPT bahwa situs/website tersebut merupakan situs/wensite penggerak paham radikalisme dan/atau simpatisan radikalisme, ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman menegaskan akan terus berusaha mengantisipasi propaganda yang dilakukan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) dengan mengajak WNI menjadi pendukungnya.

“Kita terus counter. Kita kerjasama dengan Kementerian Kominfo untuk segera menutup itu,” kata Marciano di Jakarta, Senin (30/3).

Tags:

Berita Terkait