Menteri Agraria Minta IPPAT Jangan Terbelah
Utama

Menteri Agraria Minta IPPAT Jangan Terbelah

Diharapkan kongres dapat berjalan lancar, tertib dan tak terjadi money politic ataupun fitnah memfitnah.

Oleh:
FAT
Bacaan 2 Menit
Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan. Foto: RES
Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan. Foto: RES
Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan meminta agar Kongres Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) VI Lanjutan dapat berjalan secara tertib dan lancar. Ia berharap, siapapun yang terpilih sebagai Ketua Umum IPPAT, dapat didukung penuh oleh calon lain yang tidak terpilih.

"Sebuah organisasi profesi seperti IPPAT harus dihandle secara hati-hati dengan penuh nurani dan kasih sayang. Tidak boleh bentrok, seperti partai atau ormas," kata Ferry di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (10/4).

Ia menuturkan, profesi PPAT memiliki keunikan tersendiri. Banyak anggota PPAT yang berjenis kelamin wanita. Hal yang sama juga terjadi dalam Kementerian yang dipimpinnya. Sejak pertama menjadi menteri, ia melihat, pegawai Kementerian Agraria dan Tata Ruang lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki.

Atas dasar itu, keputusan pertama Ferry semenjak menjadi menteri adalah melahirkan kebijakan afirmatif untuk pegawai yang berjenis perempuan. Khususnya kepada pegawai yang memiliki kebutuhan khusus seperti hamil atau memiliki anak di bawah usia lima tahun. "Kebijakannya dalam sehari selama tiga jam bisa tidak bekerja tapi tetap dihitung penuh," katanya.

Ia percaya, penghormatan kepada pegawai akan berdampak positif bagi kementerian. Sama halnya dengan organisasi IPPAT. Menurut Ferry, IPPAT selaku organisasi profesi memiliki kewajiban dalam mengembangkan profesi PPAT ke depan. "Jadi, tidak boleh organisasi ini tidak memberikan fasilitas kepada anggotanya," katanya.

Ia berharap, ke depan, tak ada lagi organisasi yang menyerupai IPPAT. Menurutnya, IPPAT harus tetap menjadi wadah tunggal bagi profesi ini. Atas dasar itu, Ferry mengingatkan, agar seluruh anggota IPPAT dapat saling bersatu dan tidak merugikan profesi. Ia juga berjanji akan terus melayani profesi ini sesuai dengan aturan perundang-undangan.

"Kalau ada fitnah dalam pencalonan ketua umum tinggalkan yang tukang fitnah. Begitu juga kalau ada main-main politik uang," kata Ferry.

Ferry mengatakan, jika usai kongres menimbulkan dampak yang negatif bagi profesi PPAT, ia berjanji tidak akan melayani IPPAT secara organisasi. Namun, Kementerian Agraria dan Tata Ruang tetap akan melayani PPAT secara anggota. "Jangan lagi ada beberapa hal yang berkaitan dampak dari perbedaan di kongres."

Kepada lima calon ketua umum, Ferry berharap, pemilihan ini dapat dilaksanakan secara adil dan jujur serta tak ada money politic. Selain itu, ia juga berharap, para calon juga dapat menerima hasil keputusan final nanti. "Jangan tegang, happy, penuh kasih sayang, senyum, tebar pesona dong. Tapi tebar pesona jangan di kongres saja," katanya.

Sebagaimana diketahui, terdapat lima calon Ketua Umum IPPAT yang mengikuti bursa kongres kali ini. Mereka adalah Yualita Widyadhari (Jakarta), Hapendi Harahap (Banten), Syafran Sofyan (Jakarta), Firdhonal (Jakarta) dan Reza Berawi (Lampung). Ketua Umum IPPAT Demisioner Sri Rachma Chandrawati berharap, siapapun yang terpilih wajib membawa organisasi menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Hal serupa juga diutarakan oleh Ketua Panitia Pelaksana Kongres Lanjutan VI IPPAT, Kukuh Muljo Rahardjo. Ia mengatakan, berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar, sebanyak 2550 orang PPAT menghadiri kongres ini.

Menurutnya, banyaknya jumlah peserta yang hadir dalam kongres mencerminkan bahwa antusias PPAT di seluruh Indonesia masih besar terhadap organisasi ini, serta menunjukkan bahwa rasa persaudaraan antar PPAT masih terjaga. Ia berharap, banyaknya peserta ini diiringi juga dengan jalannya kongres secara damai dan tertib.
Tags:

Berita Terkait