Sejumlah mahasiswa Pascasarjana Ilmu Hukum yang berasal dari program kerja sama antara Kejaksaan Agung RI (Kejagung) dan Universitas Andalas (Unand) Padang Sumatera Barat segera menamatkan kuliah pada akhir tahun ini.
"Sebanyak 25 orang mahasiswa program magister ini telah berkuliah sejak November 2013 dan sesuai kesepakatan dalam program akan menamatkan studinya pada selama dua tahun," kata Rektor Unand Werry Darta Taifur, di Padang, Selasa (21/4).
Dia menyebutkan dari 25 orang mahasiswa itu sebanyak 22 orang telah menyelesaikan seminar proposal. Bahkan katanya, dua diantaranya telah melakukan penelitian dan bersiap melaksanakan seminar hasil akhir april mendatang.
Sementara tiga orang mahasiswa lagi akan menyusul untuk melakukan seminar proposal setelah april ini, imbuhnya.
Sesuai perjanjian, katanya, kerja sama Kejagung dan Unand, Mahasiswa ini dapat menamatkan kuliah hingga ujian akhir pada hingga Oktober mendatang. "Kedua puluh lima mahasiswa ini merupakan angkatan pertama dalam Program Kerja sama Kejagung dan Unand ini," katanya.
Untuk itu, Unand akan terus berupaya agar dapat kembali melakukan penjajakan untuk memperpanjang kerja sama. Sejauh ini kata dia, pihak Kejagung merespon positif keinginan Unand.
Salah satu bukti adanya respon positif ini, katanya, yakni dengan kedatangan Rombongan Diklat Kejagung RI ke kampus Unand beberapa waktu lalu.
Dalam kunjungan tersebut Tim Kejagung RI memantau perkembangan studi mahasiswa asal kantor Kejagung tersebut. Tim ini juga katanya melakukan kunjungan ke Fakultas Hukum Unand tempat kedua puluh lima mahasiswa tersebut menimba ilmu.
Serta melakukan dialog interaktif dengan kesemua mahasiswa tersebut, imbuhnya Werry berharap kedatangan Tim Diklat ini dapat menginisiasi adanya angkatan kedua mahasiswa asal Kejagung yang kuliah di Unand.
Sementara itu, sebelumnya Kepala Diklat Kejagung RI Muhammad Salim mengatakan Bahwa pihak diklat akan melakukan upaya untuk terus melakukan kerja sama dengan Unand.
Menurutnya mahasiswa Kejagung yang berkuliah di Unand memiliki banyak kemajuan dalam hal pengetahuan. Selain itu, katanya, mahasiswa tersebut juga dibina oleh dosen dan pengajar yang telah memiliki kompetensi di atas rata-rata.
Atas dasar ini katanya, kerja sama mengenai studi mahasiswa dari Kejagung angkatan kedua di Unand masih memungkinkan.