Perjanjian Jual-Beli Gas Potensial Tambah Penerimaan Negara
Berita

Perjanjian Jual-Beli Gas Potensial Tambah Penerimaan Negara

Untuk memenuhi pasokan gas bagi PLN.

Oleh:
KAR
Bacaan 2 Menit
PLN. Foto: SGP
PLN. Foto: SGP

Menurutnya, salah satu langkah konkrit yang dilakukan oleh pemerintah demi mencapai target ini adalah dengan melakukan Program 35.000 MW. Sofyan optimis, target itu bisa dicapai dalam waktu lima tahun. Menurutnya, proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 6-7% per tahun menjadi dasar kuat pencapaian target.

“Dalam lima tahun kedepan akan dibutuhkan tambahan kapasitas listrik sebesar 7.000 MW per tahun, dengan total 35.000 MW, yang meliputi unsur 20.000 MW dari PLTU, 13.000 MW dari gas, dan 3.700 MW dari energi terbarukan,” ungkapnya.

Sofyan menambahkan, sektor hulu gas bumi diharapkan dapat berkontribusi sebesar 13.400 MW untuk mendukung pencapaian target elektrifikasi nasional.Pemanfaatan gas bumi telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 03 tahun 2010 tentang Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri dan Program Listrik 35.000 MW.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, mengatakan ketiga perjanjian baru itu memang untuk memenuhi kebutuhan pasokan PLN. Ia merinci, pasokan yang akan disumbang dari tiga kerja sama itu sebesar 40 BBTUD (billion British thermal unit per day) selama tiga tahun. Menurutnya, seluruh pasokan tersebut akan digunakan untuk pembangkit listrik di wilayah Sumatera, Batam, dan Jawa bagian barat.

Lebih lanjut Amien mengungkapkan, pasokan gas domestik dari hasil perjanjian yang telah ditandatangani itu akan mengurangi pemakaian BBM dalam sektor kelistrikan. Menurutnya, hal itu membawa dampak positif dengan meringankan beban anggaran negara atas subsidi BBM untuk pembangkit listrik. Pasalnya, tanggungan negara atas BBM menjadi berkurang.

Ia mengatakan, hal ini sejalan dengan upaya peningkatan pasokan gas untuk domestik. Sejak 2003, pasokan gas untuk domestik meningkat rata-rata 9 persen per tahun. Tahun lalu, pasokan gas untuk domestik mencapai 59,8% dan sisanya untuk ekspor.

Kendati demikian, Amien mengakui bahwa saat ini harga gas domestik cenderung naik ketimbang sebelumnya. Sebab, sebagian besar temuan cadangan gas saat ini terdapat di daerah pedalaman dan perbatasan dengan resiko lebih tinggi. Akibatnya, diperlukan biaya pengembangan lapangan yang semakin tinggi.
PT PLN (Persero) menandatangani tiga perjanjian jual-beli gas (PJBG) dengan kontraktor kerja sama. Perjanjian itu dilakukan dalam rangka memenuhi pasokan gas untuk proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt. Selama masa kontrak, diperkirakan perjanjian tersebut berpotensi memberikan tambahan penerimaan negara sekitar hampir Rp4 triliun.

Tiga perjanjian tersebut terdiri atas satu pokok-pokok perjanjian atau Head of Agreement (HOA) dan dua PJBG. HOA ditandatangani antara PetroChina International Jabung Ltd dengan BUMD,PT Bumi Samudra Perkasa yang akan memasok listrik untuk pembangkit PLN di wilayah Jambi.Adapun dua PJBG itu terdiri dari satu perjanjian baru dan satu amandemen perjanjian yang telah berjalan.

“Perjanjian baru dibuat antara PLN dengan ConocoPhillips Grissik Ltd, sedangkan amandemen dilakukan terhadap perjanjin antara PLN dengan Petroselat,” papar Direktur Utama PLN, Sofyan Basir,di Jakarta (5/5).

Sofyan menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia. Ia menyebut, saat ini tingkat elektrifikasi nasional baru sebesar 84%. Namun, PLN telah menetapkan target untuk mencapai angka 99,4% pada tahun 2024 mendatang.
Tags:

Berita Terkait