Sembilan nama yang ditunjuk Jokowi adalah Destri Damayanti, Enny Urbaningsih, Harkristuti Harkrisnowo, Betty Alisjahbana, Yenti Garnasih, Sumpra Wimbarti, Natalia Subagyo, Diani Sadia Wati, dan Meutia Gani. Destri dipercaya menjadi Ketua Pansel.
Sebelum akhirnya menunjuk sembilan nama itu, Jokowi mengaku cukup bekerja keras dalam proses memilih nama-nama yang layak masuk menjadi Pansel KPK. Dia mensyaratkan Pansel harus diisi oleh orang-orang yang kompeten, berintegritas, dan memiliki keahlian yang lengkap.
Atas pertimbangan itulah, Pansel Pimpinan KPK yang telah terbentuk terdiri dari para ahli, mulai dari ahli ekonomi, hukum, atau bahkan psikologi. Jokowi berharap Pansel dapat menghasilkan pimpinan KPK yang memiliki kemampuan yang lengkap dan mampu memperkuat kelembagaan KPK serta meningkatkan sinergi KPK dengan lembaga penegak hukum lainnya.
“Saya berharap Panitia Seleksi Pimpinan KPK segera bekerja untuk menyeleksi dan menentukan calon pimpinan KPK, yang selanjutnya diserahkan kepada Presiden,” ujar Jokowi, dikutip dari laman www.setkab.go.id.
Menurut Jokowi, KPK harus menjadi lembaga yang berwibawa serta menjaga kewibawaan lembaga lain dengan mewujudkan pemerintahan yang bersih. Dia menegaskan bahwa semua pihak harus meningkatkan komitmen, kompetensi, dan bersinergi untuk pencegahan dan pemberantasan korupsi.
“Semua berkepentingan melawan korupsi, untuk rakyat Indonesia. Indonesia bisa bangkit jadi bangsa yang besar kalau kita bebas, kalau kita bebas korupsi,” kata Jokowi.
Nama | Jabatan Pansel | Latar Belakang |
Destry Damayanti | Ketua |
-ahli ekonomi dan keuangan -Chief Economist Bank Mandiri |
Enny Nurbaningsih | Wakil Ketua/Anggota |
-Kepala BPHN -Dosen HTN FH UGM |
Harkristuti Harkrisnowo | Anggota |
-Ketua Badan Pengembangan SDM KemeKUMHAM -eks Dirjen AHU Kemenkumham -Dosen Hukum Pidana dan HAM FHUI |
Betti S. Alisjahbana | Anggota |
-eks General Manager IBM ASEAN dan Asia Selatan -Ketua MWA ITB |
Yenti Garnasih | Anggota |
-Ahli hukum pidana ekonomi dan pencucian uang -Dosen FH Usakti |
Supra Wimbarti | Anggota |
-Ahli psikologi SDM dan pendidikan -Dekan Fakultas Psikologi UGM |
Natalia Subagyo | Anggota |
- Ahli tata kelola pemerintahan -Sekretaris Tim Independen Reformasi Birokrasi Kemenpan RB |
Diani Sadia Wati | Anggota | Direktur Analisa Peraturan Perundang-undangan Bappenas |
Meuthia Ganie-Rochman | Anggota |
-Ahli sosiologi korupsi dan modal sosial -Dosen FISIP UI |
KPK Optimis
Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi mengatakan bahwa panitia seleksi KPK yang baru saja diumumkan Presiden Joko Widodo merupakan terobosan positif karena anggotanya terdiri dari berbagai disiplin ilmu.
"Kami optimistis melalui pansel yang baru dibentuk, yang anggotanya dari multidisiplin ilmu, bisa diperoleh pimpinan KPK yang sesuai harapan," tuturnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (21/5).
Johan tidak mempersoalkan terkait fakta bahwa sembilan orang yang ditunjuk menjadi Pansel adalah perempuan semua. Johan menegaskan bahwa itu tidak menjadi soal selama mereka memiliki kapabilitas, kredibilitas, dan integritas. Hal penting lainnya, lanjut dia, anggota Pansel tidak ada afiliasi dengan partai politik tertentu.
"Hiruk pikuk yang terjadi kemarin itu, menurut saya, sangat ditentukan oleh kemampuan pimpinan KPK dalam mengatur lembaga KPK. Tidak hanya tentang hukum, hal ini juga berkaitan dengan psikologi tentang bagaimana seorang pimpinan KPK memiliki kemampuan berhubungan dan komunikasi yang baik," tuturnya.