Ini Alasan Jokowi Pilih 9 Nama untuk Pansel Pimpinan KPK
Berita

Ini Alasan Jokowi Pilih 9 Nama untuk Pansel Pimpinan KPK

Menurut KPK, ini terobosan positif.

Oleh:
RED/ANT
Bacaan 2 Menit
Mensesneg Pratikno Pansel KPK, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21/5) pagi. Foto: Setkab RI
Mensesneg Pratikno Pansel KPK, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (21/5) pagi. Foto: Setkab RI
Akhirnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan sembilan nama menjadi Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK. Menariknya, nama-nama yang dipilih Jokowi adalah kaum hawa semua. Ini adalah kali pertama, formasi Pansel Pimpinan KPK didominasi oleh perempuan.

Sembilan nama yang ditunjuk Jokowi adalah Destri Damayanti, Enny Urbaningsih, Harkristuti Harkrisnowo, Betty Alisjahbana, Yenti Garnasih, Sumpra Wimbarti, Natalia Subagyo, Diani Sadia Wati, dan Meutia Gani. Destri dipercaya menjadi Ketua Pansel.

Sebelum akhirnya menunjuk sembilan nama itu, Jokowi mengaku cukup bekerja keras dalam proses memilih nama-nama yang layak masuk menjadi Pansel KPK. Dia mensyaratkan Pansel harus diisi oleh orang-orang yang kompeten, berintegritas, dan memiliki keahlian yang lengkap.

Atas pertimbangan itulah, Pansel Pimpinan KPK yang telah terbentuk terdiri dari para ahli, mulai dari ahli ekonomi, hukum, atau bahkan psikologi. Jokowi berharap Pansel dapat menghasilkan pimpinan KPK yang memiliki kemampuan yang lengkap dan mampu memperkuat kelembagaan KPK serta meningkatkan sinergi  KPK dengan lembaga penegak hukum lainnya.

“Saya berharap Panitia Seleksi Pimpinan KPK segera bekerja untuk menyeleksi dan menentukan calon pimpinan KPK, yang selanjutnya diserahkan kepada Presiden,” ujar Jokowi, dikutip dari laman www.setkab.go.id.

Menurut Jokowi, KPK harus menjadi lembaga yang berwibawa serta menjaga kewibawaan lembaga lain dengan mewujudkan pemerintahan yang bersih. Dia menegaskan bahwa semua pihak harus meningkatkan komitmen, kompetensi, dan bersinergi untuk pencegahan dan pemberantasan korupsi.

“Semua berkepentingan melawan korupsi, untuk rakyat Indonesia. Indonesia bisa bangkit jadi bangsa yang besar kalau kita bebas, kalau kita bebas korupsi,” kata Jokowi.
NamaJabatan PanselLatar Belakang
Destry Damayanti Ketua -ahli ekonomi dan keuangan
-Chief Economist Bank Mandiri
Enny Nurbaningsih Wakil Ketua/Anggota -Kepala BPHN
-Dosen HTN FH UGM
Harkristuti Harkrisnowo Anggota -Ketua Badan Pengembangan SDM KemeKUMHAM
-eks Dirjen AHU Kemenkumham
-Dosen Hukum Pidana dan HAM FHUI
Betti S. Alisjahbana Anggota -eks General Manager IBM ASEAN dan Asia Selatan
-Ketua MWA ITB
Yenti Garnasih Anggota -Ahli hukum pidana ekonomi dan pencucian uang
-Dosen FH Usakti
Supra Wimbarti Anggota -Ahli psikologi SDM dan pendidikan
-Dekan Fakultas Psikologi UGM
Natalia Subagyo Anggota - Ahli tata kelola pemerintahan
-Sekretaris Tim Independen Reformasi Birokrasi Kemenpan RB
Diani Sadia Wati Anggota Direktur Analisa Peraturan Perundang-undangan Bappenas
Meuthia Ganie-Rochman Anggota -Ahli sosiologi korupsi dan modal sosial
-Dosen FISIP UI

KPK Optimis
Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi mengatakan bahwa panitia seleksi KPK yang baru saja diumumkan Presiden Joko Widodo merupakan terobosan positif karena anggotanya terdiri dari berbagai disiplin ilmu.

"Kami optimistis melalui pansel yang baru dibentuk, yang anggotanya dari multidisiplin ilmu, bisa diperoleh pimpinan KPK yang sesuai harapan," tuturnya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (21/5).

Johan tidak mempersoalkan terkait fakta bahwa sembilan orang yang ditunjuk menjadi Pansel adalah perempuan semua. Johan menegaskan bahwa itu tidak menjadi soal selama mereka memiliki kapabilitas, kredibilitas, dan integritas. Hal penting lainnya, lanjut dia, anggota Pansel tidak ada afiliasi dengan partai politik tertentu.

"Hiruk pikuk yang terjadi kemarin itu, menurut saya, sangat ditentukan oleh kemampuan pimpinan KPK dalam mengatur lembaga KPK. Tidak hanya tentang hukum, hal ini juga berkaitan dengan psikologi tentang bagaimana seorang pimpinan KPK memiliki kemampuan berhubungan dan komunikasi yang baik," tuturnya.
Tags:

Berita Terkait