Belum Dimulai, Munas PERADI Pekanbaru Ricuh
Utama

Belum Dimulai, Munas PERADI Pekanbaru Ricuh

Terjadi lempar-lempar bangku, hingga penggunaan senjata tajam.

Oleh:
ALI SALMANDE
Bacaan 2 Menit
Suasana ricuh dalam acara Munas PERADI di Pekanbaru, Jumat (12/6). Foto: RES
Suasana ricuh dalam acara Munas PERADI di Pekanbaru, Jumat (12/6). Foto: RES
Musyawarah Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (Munas PERADI) II lanjutan di Pekanbaru belum dibuka secara resmi, tetapi kericuhan sudah mewarnai perhelatan yang salah satu agendanya pemilihan Ketua Umum DPN PERADI 2015-2020 itu.

Sekira puluhan massa dari Dewan Pimpinan Cabang PERADI Pekanbaru merangsek masuk perhelatan Munas dan meminta agar acara ini dibubarkan.

Pelaksana Tugas DPC PERADI Pekanbaru Robin Hutagalung mengatakan kehadiran massa yang dipimpinnya untuk menjaga kewibawaan kepolisian yang tidak memberikan izin dan menarik rekomendasi atas pelaksanaan Munas. “Ini tidak ada izin dari Kepolisian,” ujarnya ketika ditemui hukumonline di Pekanbaru, Jumat (12/6).

Robin mengatakan keributan sudah terjadi dua kali sebelum Munas Pekanbaru ini dibuka. Yakni, pagi hari dan menjelang siang. “Keributan pertama pagi hari karena ada yang memalang meja dan menghalangi kita masuk ke area rapat,” ujarnya.

Lalu, lanjut Robin, keadaan tiba-tiba senyap. “Rekan-rekan coba memasuki akses ruang rapat lagi. Ternyata sudah ada Kapolres Kampar yang keluar dari akses itu,” ujarnya.

Robin melanjutkan area rapat kembali melintang meja. Ia menuturkan ada sekira 20 orang-orang yang diduga preman menjaga pelaksanaan Munas. “Kami terjang habis. Mereka pun hilang. Kami lempar kursi. Suasana sudah tidak kondusif,” ujarnya.

Berdasarkan penuturan saksi mata di lokasi, situasi memang sempat ricuh. Terjadi lempar-lempar bangku yang berujung luka-luka dari pihak yang berseteru. Bahkan, ada salah satu pihak yang mengeluarkan senjata tajam.

Robin menuturkan bahwa akan terus bertahan di lokasi untuk menghadang pelaksanaan Munas. “Kami bersemangat supaya Munas nggak dilaksanakan. Kewibawaan Kepolisian harus dijaga. Kami nggak mau ada yang melecehkan Kepolisian,” tuturnya.

Lebih lanjut, Robin menambahkan dengan tidak adanya izin dari kepolisian, maka acara ini tak bisa dilaksanakan. “Sayangnya, tadi saya lihat, patut diduga Kapolres Kampar ada di lokasi,” tambahnya.

Kapolres Kampar Ery Apriono mengatakan kehadiran anggotanya di lokasi Munas untuk ‘mengamankan’ situasi. Ia juga tak menampik bila acara Munas ini tidak memiliki rekomendasi dan izin baik dari kepolisian tingkat nasional (Mabes Polri) hingga Kepolisian Daerah Riau.

“Kami tak punya kewenangan mengeluarkan izin. Kami cuma menjaga lokasi,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan hukumonline, hingga berita ini diturunkan, situasi sudah terlihat relatif kondusif. Munas baru akan diselenggarakan dua jam ke depan, yakni pukul 19.00 waktu Pekanbaru. Penjagaan untuk memasuki Hotel area Munas harus melewati tiga penjagaan.
Tags:

Berita Terkait