9 Tips untuk Lawyer yang Ingin Terjun ke Jasa Industrial
Utama

9 Tips untuk Lawyer yang Ingin Terjun ke Jasa Industrial

Perlu sekali-kali becanda dengan klien.

Oleh:
RIA/ALI
Bacaan 2 Menit
Advokat Kemalsjah Siregar saat berbincang santai dengan hukumonline di sanggar lukisan ayahnya, Alm Bismar Siregar. akhir Juni lalu. Foto: RES.
Advokat Kemalsjah Siregar saat berbincang santai dengan hukumonline di sanggar lukisan ayahnya, Alm Bismar Siregar. akhir Juni lalu. Foto: RES.

Ada banyak cabang atau spesifikasi hukum yang dipegang oleh seorang pengacara. Ada yang sering menangani kasus-kasus korupsi, ada juga yang memilih fokus kepada kepailitan, dan lain sebagainya.

Nah, Advokat Aulia Kemalsjah Siregar merupakan sedikit dari pengacara yang memilih untuk fokus memegang kasus-kasus hubungan industrial. Namanya pun dikenal sebagai lawyer yang sudah malang melintang bersidang di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

Walau jauh dari sorotan media, berbeda dengan pengacara tindak pidana korupsi, pengacara hubungan industrial tetap dinilai memiliki prospek yang baik. Sekali memegang kasus, ada ratusan atau bahkan ribuan nasib orang yang digantungkan di sana.

Kemalsjah yang sudah malang melintang belasan tahun di dunia ini tak segan berbagi tips bagaimana menjadi pengacara hubungan industrial yang handal kepada pembaca hukumonline, akhir Juni lalu.

Berikut adalah sembilan tips dari putra mantan Hakim Agung Bismar Siregar ini:

1.    Pelajari dan Pahami Undang-Undang

Setidaknya ada dua hal yang harus benar-benar dipelajari oleh Pengacara Hubungan Industrial, yakni Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Persilisihan Hubungan Industrial (PPHI).

Kemalsjah mengatakan dari kedua undang-undang tersebut, pengacara akan tahu ketenagakerjaan itu seperti apa, perjanjian kerja seperti apa, apa saja hak-hak para pekerja, hukum acaranya bagaimana. “Nah itu dia pake tuh. Dia harus lihat gimana prosedurnya. Jangan main tabrak-tabrak,” ujarnya.

2.    Straight To The Point

“Saya mendidik anak buah saya membuat dalil yang tidak pakai basa-basi. Sangat langsung pada persoalan, dan terkesan kalau orang baca tuh, keras banget. Straight to the point,” ucap Kemal.

Tags:

Berita Terkait