"Dampak baiknya adalah angka kriminalitas di DIY menurun. Namun untuk persentase menurunnya belum bisa diungkapkan. Karena dibutuhkan pengumpulan data perbandingan, antara tahun ini dengan sebelumnya," katanya.
Menurut dia, dengan tidak adanya kegiatan sepak bola di tingkat nasional ini, pihaknya berharap agar setiap tim yang memiliki banyak pendukung, bertanggung jawab atau melakukan edukasi kepada massa pendukungnya untuk saling menjaga kondusivitas, agar tak ada lagi bentrokan antarsuporter.
"Setelah kondisi keamanan yang kondusif ini, diharapkan tidak ada masalah lagi ke depannya. Perlu peran serta tim dan suporter juga, kita bersama-sama mengamankan," katanya.
Hal ini dibutuhkan karena pada pertengahan Agustus, dua tim besar dari DIY akan mengikuti kompetisi Piala Kemerdekaan yang digagas Menpora, yaitu PSS Sleman, yang mempunyai dua kelompok suporter, Slemania dan BCS, serta Persiba Bantul yang juga didukung oleh Paserbumi serta CNF.
Dipastikan nantinya akan ada pergerakan dari para suporter untuk mendukung skuadnya masing-masing. Terutama di wilayah Bantul, karena Stadion Sultan Agung yang merupakan markas Persiba dijadikan salah satu tempat untuk menggelar babak penyisihan.