Jadi Dewan Pembina, Ini Pesan Otto Hasibuan
Berita

Jadi Dewan Pembina, Ini Pesan Otto Hasibuan

Profesi advokat harus diperkuat.

Oleh:
RIA
Bacaan 2 Menit
Fauzie Hasibuan dan Thompas Tampubolon saat menyerahkan kenang-kenangan berupa lukisan kepada Otto Hasibuan dalam acara pelantikan pengurus DPN PERADI, Jumat malam (28/8). Foto: RES
Fauzie Hasibuan dan Thompas Tampubolon saat menyerahkan kenang-kenangan berupa lukisan kepada Otto Hasibuan dalam acara pelantikan pengurus DPN PERADI, Jumat malam (28/8). Foto: RES
Sepuluh tahun menjabat sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Perhimpunan Advokat Indonesia (DPN PERADI), akhirnya malam tadi, Jumat (28/8), Otto Hasibuan secara resmi menyerahkan tongkat estafet kepemimpinannya kepada Fauzie Yusuf Hasibuan dalam acara Pelantikan Pengurus DPN PERADI 2015-2020.

Meskipun telah menanggalkan jabatan Ketua Umum, namun Otto ternyata tetap diberi tempat di kepengurusan baru yakni Ketua Dewan Pembina. Dalam sambutannya, Otto mengingatkan bahwa perlu bagi PERADI untuk kembali melakukan penguatan kepada advokat dalam menjalankan profesinya.

“Kita minta penguatan kepada profesi agar betul-betul profesi ini adalah profesi yang independen dan bermoral dan bermartabat sehingga pencari keadilan bisa terlindungi,” ujar Otto.

Mengapa hal itu perlu, lanjut Otto, karena tanpa advokat yang menjadi korban adalah para pencari keadilan.

Menurut Profesor Kehormatan dari Fakultas Hukum Universitas Jayabaya ini, selama ini masalah penguatan profesi advokat menjadi perhatian Duta Besar (Dubes) Amerika yang sering ditemuinya.

“Saya berkali-kali diundang Dubes Amerika untuk membicarakan hal ini. Mereka mengatakan, bagaimana pun kalau dunia advokat ini tidak didukung, maka tidak akan mungkin Republik ini mendapat satu keadilan. Tidak akan mungkin Republik ini bisa menegakan hak asasi manusia,” kata Otto.

“Itu sebabnya selalu saya dengungkan, kalau di dalam suatu negara advokat itu tidak independen, maka rule of law itu tidak akan mungkin bisa kita capai,” imbuhnya.

Permasalahan yang kemudian timbul adalah masih banyak orang di luar profesi ini yang memandang advokat sebelah mata, ucap Otto. Advokat dilihat orang sebagai profesi yang kerjanya hanya mencari uang, sehingga banyak yang mengkritik dan membenci advokat.

Oleh karena itu, Otto menyebutkan, bahwa menjadi tugas DPN PERADI sekarang, di bawah kepemimpinan Fauzie Hasibuan, untuk meluruskan pandangan tersebut. Advokat harus lah dapat dipercaya, sebut Otto. Karena kalau memang ada advokat yang nakal, lagi-lagi yang rugi adalah pencari keadilan.

Otto mengingatkan, jangan melihat profesi ini sebagai satu kekuasaan belaka. Dia berharap sesama penegak hukum sebaiknya tidak menunjukkan superior semata dari profesi yang dijalaninya masing-masing. “Karena tanpa kita sadari ini adalah alat untuk membahagiakan sesama satu sama lain,” pungkasnya.

“Kalau semua penegak hukum termasuk advokat juga menyadari bahwa kita harus melaksanakan tugas membuat rakyat sejahtera, mencari keadilan, tidak akan  mungkin kita saling bersaing dan berkelahi,” Otto menambahkan.

Kembali Otto berpesan, agar PERADI dapat menjadi agen perubahan. Melakukan perubahan sosial, melakukan perubahan-perubahan untuk menunjukkan bahwa PERADI itu adalah advokat yang bermoral dan handal yang bisa menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya. “Jadilah PERADI itu menjadi agent of change!” tukasnya

Setelah selesai memberi sambutan, Otto mendapat kenang-kenangan berupa lukisan dirinya menahkodai sebuah kapal dengan ombak biru yang besar. Sekretaris Jenderal PERADI Thomas Tampubolon menyampaikan lukisan tersebut adalah refleksi perjalanan PERADI selama 10 tahun di bawah kepemimpinan Otto.

“Jadi kita berikan hadiah buat Pak Otto. Dari gambar itu kita merefleksikan diri dengan gelombang air laut yang sedemikian hebat tetapi perahu kita tetap berjalan. Tetap kuat PERADI ini sampai hari ini,” jelasnya.
Tags:

Berita Terkait