Tanpa Persiapan Khusus, Empat Capim KPK Ini Siap Melenggang ke DPR
Berita

Tanpa Persiapan Khusus, Empat Capim KPK Ini Siap Melenggang ke DPR

Sejumlah capim sudah memiliki fokus tertentu jika terpilih menjadi pimpinan KPK.

Oleh:
NOV
Bacaan 2 Menit
Pansel KPK saat mewawancarai salah seorang Capim KPK. Foto: RES
Pansel KPK saat mewawancarai salah seorang Capim KPK. Foto: RES

Tanpa persiapan khusus, empat calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK), Alexander Marwata, Johan Budi, Sujanarko, dan Surya Chandra siap "melenggang" ke DPR. Panitia seleksi capim KPK telah mengirimkan delapan nama untuk mengikuti fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di DPR.

Alexander mengatakan, tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti fit and proper test di DPR. Walau Alexander merupakan satu-satunya unsur hakim yang lolos tes wawancara pansel, ia merasa tidak ada yang istimewa. Pasalnya, masih ada satu tahapan lagi yang harus ia lalui untuk duduk menjadi pimpinan KPK.

"Kan tidak ada bedanya dari unsur hakim atau tidak. Kalau bagi saya, tidak ada suatu yang mengagetkan. Saya biasa saja, orang belum terpilih, masih ada satu tahap. Tidak ada persiapan. Saya ikutin saja. Kalau saya dianggap layak untuk mengikuti tes lebih lanjut, ya saya ikuti saja," katanya, Selasa (1/9).

Dengan terpilihnya Alexander untuk mengikuti fit and proper test di DPR, hakim ad hoc Pengadilan Tipikor Jakarta ini mengaku dirinya tidak mau terlalu gembira. Ia berusaha santai karena tujuannya menjadi pimpinan KPK bukan untuk mencari rezeki. Ia pun tidak mau berandai-andai jika nanti terpilih menjadi pimpinan KPK.

"Apa yang ada nanti di depan, saya ikuti. Nanti kalau DPR menganggap saya layak dan terpilih di fit and proper, saya akan berpikir lagi apa yang saya kerjakan. Jadi, biarkan saja DPR yang menentukan. Saya tidak punya backing, tidak punya lobi. Saya tidak melakukan pendekatan-pendekatan. Saya juga dulu jadi hakim tidak ada pendekatan apa-apa," ujarnya.

Senada, Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi juga menyatakan tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti fit and proper test di DPR. Ia hanya mengikuti proses yang telah dilakukan pansel. "Soal lolos atau tidak di DPR, sepenuhnya saya serahkan penilaian kepada DPR, siapa yang terbaik menurut mereka. Kita hormati apapun putusan DPR," tuturnya.

Hal senada juga diutarakan Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja sama Antar Komisi dan Instansi KPK Sujanarko. Masuknya nama Sujanarko dalam delapan nama yang direkomendasikan pansel untuk mengikuti fit and propet test di DPR, ia sikapi dengan mengalir saja. Toh, masih ada tahapan selanjutnya yang harus ia lalui.

Tags:

Berita Terkait