Peminat Jurusan Hukum Semakin Tinggi di Unand
Rechtschool

Peminat Jurusan Hukum Semakin Tinggi di Unand

Ada beberapa faktor atau indikator yang mempengaruhi tingginya minat calon mahasiswa.

Oleh:
ASH
Bacaan 2 Menit
Kampus FH Unand. Foto: Twitter @HukumUNAND
Kampus FH Unand. Foto: Twitter @HukumUNAND
Jurusan ilmu hukum ternyata jadi “primadona” bagi sebagian lulusan Sekolah Menengah Umum (SMU). Setidaknya, inilah yang dialami Fakultas Hukum Universitas Andalas (FH Unand) Padang, Sumatera Barat dalam tiga tahun terakhir. Padahal, sebelumnya minat jurusan ilmu hukum seringkali berada pada posisi ketiga di kelompok bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Mantan Dekan FH Unand, Prof. Yuliandri, menuturkan peminat calon mahasiwa fakultas hukum di Unand semakin meningkat. Grafik peningkatan minat jurusan ilmu hukum terutama terjadi sejak 2012. Puncaknya, minat penerimaan mahasiswa hukum tertinggi dialami pada tahun ini (2015). Padahal, sebelumnya jurusan yang banyak diminati adalah manajemen, akuntansi, sastra (IPS) dan jurusan kedokteran, teknik dalam lingkup bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

“Peminat masuk fakultas hukum semakin meningkat ketimbang jurusan lain di Unand. Bahkan, jurusan ilmu hukum tertinggi untuk lingkup bidang IPS dan IPA pada tahun 2015 ini,” kata Yuliandri kepada hukumonline di Kampus FH Unand, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (12/9) lalu.

Dia mengungkapkan daya tampung FH Unand pada 2015 sebanyak 400 orang. Namun, peminat yang mendaftar dan memilih jurusan ilmu hukum sebanyak 6.000-an orang. Dalam beberapa tahun terakhir, mayoritas peminat memilih jurusan ilmu hukum menjadi pilihan nomor satu diantara jurusan ilmu lain dalam lingkup bidang IPS. “Umumnya, pilihan nomor satu ilmu hukum, pilihan kedua ekonomi dan pilihan tiga sastra,” ungkapnya.

Menurutnya, tingginya animo lulusan SMU memilih jurusan hukum khususnya di Unand disebabkan beberapa faktor atau indikator. Pertama, FH Unand memiliki akreditasi A. Kedua, kuantitas lulusan FH yang berkualitas umumnya terserap dalam dunia kerja dengan beragam profesi hukum, seperti menjadi hakim, jaksa, PNS, atau legal officer di beberapa perusahaan besar.

Indikator ketiga, menyangkut prestasi mahasiswa hukum dapat menjadi sebab tingginya peminat jurusan ilmu hukum. Dalam beberapa event baik regional maupun nasional, mahasiswa FH Unand seringkali menjuarai lomba debat hukum. Misalnya, dalam Lomba Debat Konstitusi dan Peradilan Semu (moot court) yang diselenggarakan Mahkamah Konstitusi (MK), FH Unand menorehkan prestasi.

“Debat Konstitusi, FH Unand juara kedua pada 2014 dan sebelumnya pernah menjadi juara ketiga. Saat lomba sidang peradilan semu MK, kita pernah menjadi juara satu pada 2013. Selain itu, FH Unand pernah juara lomba karya tulis dan lomba nonakademis bidang olahraga atau seni,” ujar Mantan Dekan FH Unand periode 2010-2014 ini.

Indikator lain yang cukup penting memengaruhi tingginya minat jurusan ilmu hukum adalah kualitas tenaga pengajar atau dosennya terutama kiprahnya di luar kampus. “Nama baik FH juga ditentukan peran yang dihasilkan para dosennya di luar, seperti publikasi ilmiah, kiprah individual, seperti kiprah Prof Saldi Isra yang produktif menulis dalam tataran isu hukum nasional,” bebernya.

Dia mencontohkan saat acara Peringatan 60 Tahun FH Unand pada 17 Agustus 2011, FH Unand me-launching 12 buku sekaligus, buah karya 12 dosen FH Unand. “Di acara event lecture series, kita sekaligus launching 12 buku karya 12 dosen FH Unand dengan mengundang Ketua MA, Ketua MK, Ketua KPK, Jaksa Agung.”

“Jadi, saya pikir kemajuan FH juga ditentukan oleh kiprah para dosennya. Saya pikir beberapa indikator itu mungkin saja sama bagi FH lain di Indonesia,” katanya.
Tags:

Berita Terkait