Kuliah Sambil Kerja, Ini Cara Advokat Atur Waktu
Berita

Kuliah Sambil Kerja, Ini Cara Advokat Atur Waktu

Bukan hal yang tak mungkin.

Oleh:
RIA
Bacaan 2 Menit
Profesi advokat. Foto: RES
Profesi advokat. Foto: RES
Advokat kuliah sambil bekerja? Sebagian dari kita mungkin melihat hal itu sebagai hal yang sulit. Pasalnya sudah bukan rahasia lagi kalau pengacara lebih banyak menghabiskan waktunya untuk pekerjaan. Namun hal tersebut tetap mungkin, loh.

Hukumonlinemencatat beberapa nama advokat kondang yang pernah menjalani kuliah sambil lawyering. Salah satunya adalah pengacara perlindungan konsumen David Tobing. David pernah menyelesaikan program doktoral di FHUI sambil menjalankan perannya sebagai partner di kantor hukum Adams & Co dan tetap menangani berbagai kasus.

Selain david, advokat lain yang sedang menjalani kuliah sambil kerja adalah Muhammad Hariadi Nasution pemilik MHN & Partners dan Alldo Fellix Januardy, pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH Jakarta). Kepada hukumonline mereka berbagi cara untuk mengatur waktu.

Setidaknya, ada empat cara bagi Hariadi dan Alddo membagi waktu di sela-sela antara kuliah dan kewajibannya dalam bekerja.

1.    Tulis Agenda Serinci Mungkin
Bagi Alldo, menuliskan rencana mingguan berisi agenda pekerjaan maupun tugas kuliah yang harus diselesaikan dalam seminggu adalah hal pertama yang harus dilakukan. Dari agenda tersebut ia membuat strategi lagi soal pembagian hari untuk menunaikannya.

“Biasanya gue turunkan lagi ke to-do list harian. Ada sekitar 3-10 hal yang harus gue selesaikan per hari di catatan kecil dan gue centang kalau udah selesai. Kalau ngga berhasil selesai semua, malamnya evaluasi diri kenapa bisa ada yang lalai,” ujarnya, Rabu (27/1).

Penerima beasiswa dari Universitas Paramadina untuk program Magister jurusan Hubungan Internasional ini dengan tegas mengatakan jam kerja harus digunakan seketat mungkin. Baginya, tidak bercanda atau mengerjakan hal lain yang tidak perlu menjadi sebuah kewajiban. Hal ini penting karena ada tugas kuliah yang masih harus dikerjakan di malam hari.

2.    Manfaatkan Setiap Momen
Terpisah, Hariadi berbagi pengalamannya semenjak mengambil gelar master hingga kini sedang menyusun disertasi untuk kuliah S3 di FH Universitas As Syafi’iyah. Ia selalu mencuri kesempatan untuk menimba ilmu kepada siapapun dalam momen apapun.

Saat menghadiri persidangan misalnya. Pria yang ‘mengupas’ UU Terorisme di dalam tesisnya  ini mengatakan ia akan mencuri-curi bertanya kepada ahli yang ditemuinya di pengadilan. Ombat juga akan bertanya kepada senior-senior di organisasi ia bernaung.

“Gue kan di PUSHAMI (Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia) juga nih, nah di situ ada senior-senior juga kayak Munarman, Michdan. Kalau lagi kumpul, gue pasti nanya-nanya sama mereka. Seringnya Bang Munarman sih. Nanti kalau dia tau, dia akan ngasih jawaban. Atau kalau lupa, clue dari dia berguna buat gue nyari-nyari lebih lanjut,” ujarnya.

3.    Gunakan Transportasi “Kilat”
Karena banyaknya agenda, bagi pengacara yang kuliah sambil kerja, khususnya di ibukota, menghabiskan waktu di jalan adalah satu bentuk ‘sia-sia’. Makanya, Ombat mengakali mobilisasinya dengan mengendarai motor dari kantornya ke kampus supaya bisa cepat sampai.

“Mobil gue simpen di kantor, terus gue naik motor ke kampusnya. Tau kan macetnya Jakarta? Bisa tua di jalan gue kalau naik mobil,” curhat Ombat lewat telepon.

Sementara Alldo biasa mengejar waktu pulang kantor ke tempat kuliah begitupun sebaliknya menggunakan ojek online. “Hemat waktu,” tukasnya. Dengan jadwal kuliah dari pukul 19.00-21.00 WIB, Alldo selalu berusaha menyempatkan diri membaca buku kuliah dan buku terkait pekerjaan.

4.    Bersantai di Akhir Pekan
Di tengah padatnya jadwal, baik Ombat dan Alldo memisahkan akhir pekan menjadi waktu khusus untuk menyegarkan pikiran. Membaca novel dan menulis menjadi ‘pelarian’ Alldo untuk bersantai. Ia memaksimalkan waktu tersebut agar lebih segar menghadapi minggu berikutnya.

“Saya menghindari menggunakan waktu akhir pekan untuk bekerja, tapi akan saya korbankan sehari saja kalau benar-benar ada deadline yang menumpuk, misalnya deadline pekerjaan dan kuliah jatuh di hari dan jam yang sama,” tuturnya.

Sedangkan Ombat biasa bermain musik bersama kawan-kawannya di band Tengkorak. Vokalis band bergenre death metal ini di hari Sabtu dan Minggu biasanya manggung atau sekedar mengulik lagu di studio musiknya ditemani anak dan istri masing-masing anggota band.
Tags:

Berita Terkait