Kekalahan ini membuat PERADI FC berada di peringkat ke-28 dari 29 peserta Mundi Avocat kategori classic. PERADI FC berada di atas tim sepakbola Tianjin Bar Association Unit. Tim yang berisikan advokat dari Tianjin, Tiongkok itu berada di posisi paling buncit klasemen akhir.
Dalam pertandingan terakhir, laga PERADI FC melawan Les Lions berlangsung cukup menarik. Kedua tim melakukan jual beli serangan. PERADI FC unggul terlebih dahulu melalui gol pemain depan Rudolf Rivai Simangungsong yang memanfaatkan kesalahan pemain belakang Maroko pada menit ke-16.
Namun, keunggulan PERADI FC tidak berlangsung lama. Les Lions berhasil menyamakan dan membalikan keadaan dalam waktu yang cukup singkat. Dua gol Les Lions pada menit ke-20 dan ke-21 membuat PERADI FC tertinggal 1-2 hingga wasit meniup peluit jeda babak pertama.
Usai turun minum, anak-anak PERADI FC berupaya mengejar ketinggalan. Berbagai peluang tercipta, bahkan tendangan Rivai sempat membentur tiang gawang. Usaha anak-anak PERADI FC menuai hasil melalui kaki penyerang Maddenleo Siagian yang berhasil menceploskan bola muntah dari tendangan bebas Marco Silaen. Skor 2-2 membuat pertandingan semakin menarik.
Anak-anak Les Lions yang sehari sebelumnya menaklukan Tianjin dengan skor 2-1 juga tak mau melepas laga terakhir ini. Para advokat asal Maroko itu akhirnya berhasil mengungguli PERADI FC pada menit ke-25 babak kedua, sehingga skor menjadi 3-2. Terus menekan, PERADI FC justru kembali kecolongan dari Les Lions yang membuat jarak semakin jauh, 4-2.
Dalam kondisi tertinggal ini, PERADI FC juga terus melakukan tekanan. Lima menit menjelang babak kedua usai, penyerang PERADI FC Joe Ricardo berhasil mencetak gol setelah memanfaatkan bola muntah, skor menjadi 4-3.
Di menit-menit terakhir, PERADI FC mendapat peluang emas dari kaki pemain sayap Fajar Ramadhan Kartabrata, tetapi sayangnya tendangannya masih melambung di atas mistar gawang. Skor tetap bertahan 4-3 untuk Les Lions hingga akhir pertandingan.
Pelatih PERADI FC Aji Ridwan Mas mengatakan secara keseluruhan ada tren perbaikan anak-anak asuhannya sepanjang kompetisi Mundi Avocat ini. Sayangnya, lanjut Coach Aji, pertandingan terakhir ini dirusak oleh kepemimpinan wasit yang tidak tegas. Bahkan, ia menilai dua gol dari Les Lions berbau offside.
“Wasitnya kurang tegas. Itu dua gol seharusnya offside,” ujarnya kepada hukumonline.
Meski begitu, Coach Aji tetap mengapresiasi semangat para anak-anak asuhannya yang dalam ajang Mundi Avocat ini. “Ini hasil yang terbaik dari para pemain. Mereka harus menjalani tujuh pertandingan dalam delapan hari. Itu luar biasa. Saya berterima kasih kepada para pemain,” ujarnya.
CoachAji juga mengatakan bahwa hasil ini harus dijadikan pengalaman oleh PERADI bahwa bila ingin bertarung diajang sekelas Piala Dunia Advokat ini harus benar-benar mempersiapkan tim. Ia mengatakan bahwa ke depan PERADI harus memiliki kompetisi yang bisa menjaring lebih banyak advokat-advokat muda.
“Saran saya ke depan kalau mau membuat tim, beri kesempatan kepada pemain muda. Harus ada kompetisi internal antar DPC. Kalau mau berprestasi, PERADI harus bisa membuat kompetisi supaya terjaring pemain-pemain bagus,” pungkasnya.
Susunan Pemain PERADI FC
Kiper | : | Marchelino Marlon Rio |
Belakang | : | Rein Ronald Silaen/Roy Chandra Barus, Fajar Ramadhan Kartabrata, Lungguk Niaga Marbun, Herwinsyah Herman Raba/Michael Kanta Germansa |
Tengah | : | Misbach Gasma (Capt)/Joe Ricardo, Aprizal Hosen, Valentino Simanjuntak/Mario Silitonga |
Depan | : | Rudolf Rivai Simangunsong/Rangga Maindra Surya Denoscar, Maddenleo Siagian, Marco Silaen |