Pemutaran Rekaman CCTV dan Saksi “Kunci” Kasus Kopi Sianida
Berita

Pemutaran Rekaman CCTV dan Saksi “Kunci” Kasus Kopi Sianida

Hani mengaku mencicipi es kopi Vietnam tersebut, tapi hanya sampai pada ujung lidah, tapi terasa panas dan pedas.

Oleh:
FNH
Bacaan 2 Menit
Pemutaran Rekaman CCTV dan Saksi “Kunci” Kasus Kopi Sianida
Hukumonline
Persidangan kasus kematian Wayan Mirna Salihin akibat meminum Es Kopi Vietnam yang mengandung racun sianida kembali digelar hari ini, Rabu (13/7). Persidangan kali ini digelar dengan mendengarkan keterangan saksi kunci yakni Hani Juwita Boon, Aprilia Cindy Cornelia, Yohannes, dan Jullia.

Untuk mempercepat penyelesaian kasus yang menyedot perhatian publik ini, persidangan digelar lebih dari satu kali dalam sepekan. Persidangan hari ini adalah persidangan kedua setelah kemarin, Selasa (12/7), persidangan juga digelar dengan agenda yang sama, yakni mendengarkan saksi yang dihadirkan jaksa, yakni Darmawan Salihin, Arief Sunarko, dan Shandy Salihin.

Jika kemarin agenda hanya mendengarkan saksi, hari ini keterangan saksi dipersandingkan dengan pemutaran CCTV. Rekaman CCTV diputar saat Hani memberikan keterangan, dan dilanjutkan dengan tanya jawab.

Dalam persidangan, Hani menceritakan kronologis kejadian pada hari Mirna tewas sesaat setelah meneguk es kopi Vietnam di Kafe Olivier. Majelis hakim mulai melemparkan pertanyaan kepada Hani. Menurut keterangan Hani, Mirna sampai ke Mall Grand Indonesia bersama Arief, sang suami.

Saat itu, Mirna menghubungi Hani yang masih di jalan karena terjebak macet. Agar Mirna tak terlalu lama menunggu, Hani meminta Mirna untuk bertemu di lokasi saja, tetapi Mirna menolak dan menunggu Hani dan kemudian menemui Jessica.

Pada pukul 17.20 WIB, Hani dan Mirna sampai di Kafe Olivier. Menurut Hani, sesampai di meja, minuman es kopi Vietnam sudah tersedia di atas meja. Seingat Hani, saat duduk Mirna langsung mengaduk es kopi tersebut dengan sedotan yang sudah ada di dalam es kopi, dan Mirna langsung menyeruput.

“Sampai di meja sudah ada minuman dan kita nanya itu minuman siapa? Soalnya, es kopi itu posisinya dekat dengan kita. Tapi, Mirna bilang thank you, karena sudah dipesan dan langsung mengaduk kemudian meneguk minum,” papar Hani.

Setelah menyeruput es kopi Vietnam tersebut, Mirna langsung mengatakan bahwa es kopi tersebut tidak enak. Dan Mirna, sembari mengibas-ngibas tangannya, meminta diambilkan air putih. Saat itu, kata Hani, Mirna dan dirinya sempat berbincang mengenai es kopi tersebut, sampai akhirnya Mirna tak sadarkan diri dan mulut mengeluarkan busa, sementara Jessica mendatangi karyawan kafe untuk meminta air putih.

Karena penasaran, Hani kemudian mencium aroma es kopi Vietnam tersebut. Selain warnanya yang aneh, Hani mengatakan es kopi Vietnam tersebut tidak menarik. Es kopi berwarna kuning, tidak berbau kopi, dan es sudah mencair.

“Karena Mirna bilang tidak enak, saya lalu mencicipi. Bau kopi-nya tidak ada, warnanya kuning, dan saat dicicipi terasa panas dan pedas. Saya meminumnya dengan hati-hati setelah kejadian Mirna,” cerita Hani.

Hani melanjutkan, setelah menegak Ice Kopi Vietnam, Mirna sempat menunjukkan mimik wajah marah. Pasalnya Mirna kesal minuman yang dipesan oleh Jessica terasa pahit, panas dan pedas. “Mirna bilang ini (es kopi Vietnam -red) parah, ini apaan dan langsung langsung minta air putih. Tetapi pelayan masih sibuk, dan akhirnya saya minta Jessica ambil air putih,” paparnya.

Lalu, hakim melemparkan pertanyaan kepada Hani, apa alasan Jessica tidak mau mencicipi es kopi Vietnam tersebut. Hani menjawab lupa. Hani juga menerangkan bahwa Mirna tak pernah bercerita terkait hubungan asmara Jessica, yang diduga menjadi pemicu kemarahan Jessica terhadap Mirna. Selain itu, Hani juga mengaku tak tahu soal isu adanya hubungan asmara antara Mirna dan Jessica.

Sementara itu keterangan dari saksi Arief dalam persidangan sebelumnya, mengatakan bahwa istrinya sempat membuat Jessica marah saat Jessica bercerita sosok pacarnya yang kasar, nge-drug dan doyan utang uang. Namun, tanggapan Mirna justru mengejek Jessica. Mendengar tanggapan tersebut, Jessica langsung meninggalkan Mirna.

"Itu kejadiannya sebelum 8 Desember, Mirna waktu itu bilang ke Jessica 'lo kok bego mau pacaran sama cowok kayak gitu'. Jessica marah waktu itu dan langsung ninggalin Mirna. Mirna kan bingung, kok gitu. Padahal Mirna ini emang orangnya blak-blakan. Kalau A ya A, kalau B ya B," ujar Arief.

Dalam hubungan pertemanan, Arief mengatakan, Jessica bukan sosok sahabat dekat Mirna. Sahabat dekat Mirna adalah Hani dan Vera.

Sementara itu saksi lainnya, adalah ayah Mirna yakni Edi Darmawan Salihin. Dalam kesaksiannya, Darmawan mengatakan bahwa anaknya takut terhadap sosok Jessica. Jika ingin bertemu dengan Jessica, Mirna tak mau sendiri. Selain itu, keluarga Mirna juga sudah menaruh curiga kepada Jessica.

“Pernah dulu meluk istri saya keras. Istri juga bertanya, itu teman Mirna mana yah gak pernah kenal, kok meluk gua kenceng amat, curiga deh,” kata Darmawan saat memberikan kesaksiannya di depan majelis hakim.
Tags:

Berita Terkait