'Kala Siaran Langsung Sidang Jessica Digugat'
Berita

'Kala Siaran Langsung Sidang Jessica Digugat'

Banyak kasus yang menimpa rakyat miskin yang sebenarnya jauh lebih penting daripada perkara Jessica, tetapi tidak pernah dipublikasi besar-besaran.

Oleh:
ANT | Sandy Indra Pratama
Bacaan 2 Menit
Jessica Kumala Wongso, terdakwa pembunuhan berencana, di PN Jakarta Pusat. Foto: RES
Jessica Kumala Wongso, terdakwa pembunuhan berencana, di PN Jakarta Pusat. Foto: RES
Kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso, yang persidangannya ditayangkan secara langsung di beberapa stasiun televisi, menunjukkan bahwa hukum di Indonesia masih berpihak pada suatu kalangan. Pernyataan itu dilontarkan Sosiolog dari Universitas Nasional, Nia Elvina.
"Jika yang menjadi terdakwa adalah berasal dari kalangan atas, maka pengacara atau saksi ahli yang didatangkan pun yang terbaik dan disorot banyak media. Berbeda jika kasus itu menimpa masyarakat bawah, yang terjadi fenomena sebaliknya," ujar Nia di Jakarta, pekan lalu.
Karena itulah sosiolog Universitas Nasional ini memandang bahwa tayangan sidang Jessica yang berulang-ulang di televisi dan bahkan ditayangkan secara langsung dapat melemahkan harapan masyarakat kecil terhadap hukum.
Menurut Nia, banyak kasus yang menimpa rakyat miskin yang sebenarnya jauh lebih penting daripada perkara Jessica, tetapi tidak pernah dipublikasi besar-besaran. (Baca juga: Ketika Para Ahli 'Terusik' Drama Sidang Jessica)
"Di tambah lagi saat ini masyarakat kita sedang mengalami kesulitan ekonomi, inflasi masih tinggi, nilai rupiah masih lemah yang berdampak naiknya harga-harga bahan pokok," kata dia.
Sementara sosiolog Universitas Indonesia Ida Ruwida menganggap seharusnya kasus Jessica diperlakukan sama dengan kasus-kasus kriminal lainnya di Indonesia.
Ida mengatakan kasus Jessica sejatinya adalah perkara pribadi yang tidak layak dijadikan isu nasional dengan mempertontonkannya secara berlebihan ke hadapan publik.
Tags:

Berita Terkait