Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) Azas Tigor Nainggolan meminta polisi untuk mengusut tuntas insiden ambruknya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.Dia menduga kejadian itu bukan semata karena kelemahan konstruksi saja.
"Tidak ada pengawasan terhadap JPO selama ini sehingga setelah ada yang ambruk menimbulkan korban, baik luka maupun meninggal dunia," kata Tigor melalui pesan singkat di Jakarta, Senin (26/9).
Selain itu, Tigor juga menduga ada permainan atau indikasi korupsi antara pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan perusahaan iklan dan industri rokok untuk melanggar Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2015 tentang Larangan Penyelenggaraan Reklame Rokok dan Produk Tembakau pada Media Luar Ruang.
Pasalnya, papan reklame yang menumpang pada JPO tersebut diketahui adalah iklan rokok yang jelas melanggar Pergub Nomor 1 Tahun 2015 yang berlaku sejak 1 Januari 2016.
"Kami memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang telah mengeluarkan Pergub larangan iklan luar ruang atau reklame rokok di Jakarta. Pertanyaannya kok masih ada reklame luar ruang rokok di Jakarta?" tuturnya.
Hal itu juga menjadi sorotan karena papan reklame rokok itu mengakibatkan JPO yang ditumpanginya ambruk dan menyebabkan tiga orang meninggal dunia.
Sebelumnya, JPO di depan Robinson Pasar Minggu, Jakarta Selatan, setelah terowongan bawah tanah atau "underpass" ambruk pada Sabtu (24/9) sekitar pukul 15.34 WIB.