Tiga Prajurit Kodam IV Diponegoro Tersangkut Aktivitas Dimas Kanjeng
Aktual

Tiga Prajurit Kodam IV Diponegoro Tersangkut Aktivitas Dimas Kanjeng

Oleh:
ANT | Sandy Indra Pratama
Bacaan 2 Menit
Tiga Prajurit Kodam IV Diponegoro Tersangkut Aktivitas Dimas Kanjeng
Hukumonline
"Sementara ini ada tiga orang dan sudah dipanggil," kata Jaswandi usai menjadi inspektur upacara HUT Ke-71 TNI di Markas Kodam IV/ Diponegoro di Semarang, Rabu (5/10).
Namun, jenderal bintang dua tersebut tidak mengungkapkan siapa saja tiga prajurit yang terkait dengan aktivitas Taat Pribadi tersebut.
Dari keterangan sementara yang diperoleh, lanjut dia, ketiganya sudah sekitar dua hingga tiga tahun ini tidak terlibat lagi dengan aktivitas di padepokan tersebut.
Bahkan, menurut dia, ketiganya juga diduga memberikan sejumlah uang sumbangan ke padepokan itu.
"Mereka sudah cukup lama meninggalkan, bisa jadi mereka ini juga korban," katanya. Meski demikian, lanjut dia, peran atas keterlibatan ketiganya masih akan didalami.
Dimas Kanjeng Taat Pribadi ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan terhadap dua pengikutnya. Taat Pribadi diduga juga terlibat dalam dugaan penipuan dengan modus penggandaan uang.

Sementara itu, 
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan yang membuka gudang penyimpanan harta benda milik pengusaha Makassar almarhumah Hj Najmiah Muin dan menemukan sekitar 500 kilogram atau setengah ton emas batangan palsu dari Dimas Kanjeng Taat Pribadi.
"Semuanya ada lima, empat koper besar berisikan uang asing dan satu peti besi berwarna keemasan yang didalamnya juga ada emas batangan," ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan di Makassar, kemarin.
Ia mengatakan, semua benda-benda yang ada dalam gudang penyimpangan pengusaha itu akan dibawa ke Laboratorium untuk dipastikan keasliannya, meskipun pihak keluarga sudah menyatakan semuanya palsu.
"Keluarga sudah menyatakan itu palsu semuanya, tapi kita ingin memastikannya itu lewat uji laboratoris. Kalau beberapa koper berisi uang asing juga mau diperiksa, sedangkan ikatan lain yang diduga uang ternyata hanya kertas hvs saja itu tidak perlu diuji," katanya.
Selain itu, di beberapa kepingan emas batangan itu terdapat lambang palu dan arit yang merupakan lambang dari Partai Komunis Indonesia (PKI) yang semuanya itu sudah disita kepolisian.
Mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri itu mengaku sudah membuka dan melihat hampir semua emas batangannya dan tidak semua kepingannya berlambang palu dan arit.
"Anggota semua sudah periksa dan membongkarnya. Ternyata tidak semua emas batangan palsu itu ada logo palu aritnya karena sebagian ada juga gambar Presiden pertama Soekarno dan gambar lainnya juga," katanya.
Berdasarkan rencana, semua barang-barang ini baik uang asing beberapa negara seperti Vietnam, Kamboja, Korea dan Iran itu akan dibawa ke Mapolda Jawa Timur untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
"Semuanya akan dibawa ke Polda Jatim. Kalau saksi-saksinya kita periksa di sini saja nanti hasilnya akan kita bawa ke sana karena jumlahnya itu ada sembilan orang," ujarnya.


Panglima Kodam IV/ Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi mengungkapkan tiga prajurit di bawah kesatuan yang dipimpinnya diduga terkait dengan aktivitas Dimas Kanjeng Taat Pribadi, pengasuh Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi Probolinggo, Jawa Timur.
Halaman Selanjutnya:
Tags: