Ini Dia Tim FH Unpad di Liga Debat Hukum Online Nasional 2016
LDHON 2016:

Ini Dia Tim FH Unpad di Liga Debat Hukum Online Nasional 2016

Anggota tim dipilih dadakan, yang memilih juga para senior di FH Unpad.

Oleh:
M-25
Bacaan 2 Menit
Tim Debat FH Unpad. Foto: Hukumpedia
Tim Debat FH Unpad. Foto: Hukumpedia
Tiga mahasiswi dari Fakultas Hukum Universitas Padjdjaran (FH Unpad) menjadi salah satu semifinalis dalam ajang Liga Debat Hukum Online Nasional (LDHON) Tahun 2016 yang digelar hukumonline. Namun siapa sangka, ketiganya dipasangkan bukan sejak lama, melainkan mendadak menjelang ajang ini akan dimulai beberapa bulan lalu.

Ketiga mahasiswi itu adalah Patia Chairunisa, Resha Roshana Putri dan Ratu Durotun Nafisah. Ketiganya satu angkata, yakni masuk FH Unpad tahun 2014. Patia mengatakan, pembentukan tim ini bukan sudah lama, melainkan baru dan mendadak menjelang LDHON diselenggarakan.

Bahkan penunjukan tim bukan melalui sistem tertentu, tapi berdasarkan penunjukkan dari mahasiswa senior di kampus. Meski penunjukan tim secara mendadak dan tak melalui sistem tertentu, namun tim FH Unpad telah menunjukkan ‘taringnya’ sehingga bisa melangkah ke semifinal bersama tiga tim FH lainnya. (Baca Juga: 32 Fakultas Hukum Siap Bertarung dalam LDHON 2016)

Walau baru dibentuk secara dadakan, jika dilihat dari pengalaman, ketiganya memiliki prestasi masing-masing. Misalnya Patia yang pernah terpilih menjadi panitera terbaik dalam national moot court competition piala Abdul Kahar Mudzakkir VI, Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta pada 2015 silam.

Resha sendiri pada April 2016 lalu, tercatat pernah memperoleh juara II kompetisi debat bahasa Inggris Bandung Raya, The British Institute, Bandung. Sedangkan Ratu Durotun pada Maret 2016 tercatat pernah menjadi juara pertama kompetisi debat hukum nasional di UII Law Fair, piala Muhamad Natsir, Yogyakarta.

Sejak LDHON digelar mulai awal September lalu, tim FH Unpad cukup cemerlang sehingga dapat menyisihkan sejumlah tim yang berhadapan dengannya. Dari jumlah 32 tim yang ikut LDHON 2016 dan berasal dari berbagai kampus di seluruh Indonesia, pada babak penyisihan menuju semifinal, FH Unpad harus bertemu dan mengalahkan sejumlah kampus.

Mulai dari Unversitas Islam Negeri (UIN) Jakarta hingga Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Dan terakhir, di semifinal ini FH Unpad harus bertemu tim dari FH Universitas Internasional Batam dengan topik debat “Cost Recovery: Untung atau Buntung”. (Baca Juga: 4 Kampus Siap Bertanding di Semifinal Liga Debat Hukum Online Nasional 2016)

Patia mengaku LDHON 2016 yang pertama kali digelar ini memiliki tantangan tersendiri bagi tim FH Unpad. Selain belum pernah dilakukan debat secara online, LDHON yang dilaksanakan secara nasional itu, juga memaksa tim untuk berpikir keras dalam mengatur strategi.

“Pertama kita belum tau mekanisme debat online, awalnya kita sempat bingung-bingung gitu, teknik segala macam, setelah berjalan dan kita mulai lebih mengerti,” ujar Patia kepada hukumonline, Kamis (3/11).

Patia menjelaskan, mengenai tantangan yang bisa dibilang baru, dalam lomba debat biasanya diberi waktu lima menit atau lebih untuk membicarakan apa yang akan disampaikan terkait debat tersebut. Sedangkan dalam LDHON ini waktunya lebih terbatas dan sedikit untuk menjelaskan materi yang akan disampaikan, yakni tiga menit.

“Pertama soal debat, kan biasanya kita bicara lima menit, sekarang debat online dengan peraturannya hanya menyediakan tiga menit, itu pun setiap pembicara hanya mempunyai waktu satu menit. Ini adalah tantangan sebuah tantangan untuk memaksimalkan penyampaian materi yang banyak dalam waktu yang singkat,” tambahnya.

Meski begitu, tim FH Unpad tak akan gentar dalam menghadapi tim dari kampus lain. Patia menyatakan, sejumlah persiapan telah dilakukan mulai dari menjaga kekompakan sesama anggota tim, menggalang dukungan hingga menyusun strategi dalam menghadapi lawan di semifinal. (Baca Juga: Pertama Kali di Indonesia Lomba Debat Hukum Secara Online)

“Sama dengan lomba debat pada umumnya, tapi kalau kita di hukum online ini kita harus lebih banyak strategi, cari cara untuk galang dukungan misalkan,” ujar Patia yang merupakan Sekretaris di Moot Court Society (MCS) FH Unpad ini.
Tags:

Berita Terkait