Rekrutmen Terbuka Satukan Tim FHUI dalam Liga Debat Hukum Online Nasional 2016
LDHON 2016:

Rekrutmen Terbuka Satukan Tim FHUI dalam Liga Debat Hukum Online Nasional 2016

Meski begitu, ketiganya telah mengenal satu sama lain dan semakin mempererat pertemanan sejak mengikuti LDHON 2016.

Oleh:
M-25
Bacaan 2 Menit
Tim FHUI yang ikut LDHON 2016. Foto: Hukumpedia
Tim FHUI yang ikut LDHON 2016. Foto: Hukumpedia
Liga Debat Hukum Online Nasional (LDHON) 2016 terus bergulir hingga ke babak semifinal. Kali ini, salah satu tim yang lolos adalah tim dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI). Tim yang terdiri dari dua cewek dan satu cowok itu memastikan persiapan mereka dalam menghadapi babak semifinal.

Perjalanan tim yang beranggotakan Meyliana Santy, Dinda Imani Khamasasiyah dan Muhammad Krishna Vesa itu bukan tanpa hambatan. Dari mulai babak penyisihan dalam LDHON 2016, tim FHUI harus menghadapi lawan-lawan tangguh lainnya. Mulai tim dari FH Trisakti dan STHI Jentera.

Dalam babak semifinal, tim FHUI akan bertemu dengan tim “LeDHaK” dari FH Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Topik debat yang diangkat adalah “Penambahan Kewenangan BIN dalam Pemberantasan Terorisme”. Tim FHUI sebagai pihak kontra sedangan tim dari FH Unhas sebagai pihak yang pro. (Baca Juga: 4 Kampus Siap Bertanding di Semifinal Liga Debat Hukum Online Nasional 2016)

Dinda mengisahkan pertemuan antar sesama anggota tim “Asya” yang dinilainya dadakan itu. Awalnya, untuk mengikuti lomba ini ketiganya wajib mengikuti rekrutmen terbuka yang dilakukan oleh Indonesian Law Debate Society (ILDS) FHUI. Dalam rekrutmen tersebut, mahasiswa yang ingin ikut lomba wajib melampirkan esai terlebih dahulu.

Kemudian, ILDS akan memilih esai mana yang lolos lalu diwawancarai. Jika lulus, maka wajib menandatangani kontrak terkait kesanggupannya dalam mengikuti LDHON 2016. “Teken kontrak bisa latihan setiap hari, gini gitu atau meluangkan waktunya untuk lomba itu nanti,” kata Dinda kepada hukumonline, Kamis (3/11).

Meski tim bertemu melalui rekrutmen terbuka, Dinda mengatakan, sesama anggota tim tetap telah mengenal satu sama lain. Bahkan, ketiganya tercatat satu angkatan, yakni tahun 2013 di FHUI. Ia mengatakan, lomba ini semakin mempererat kedekatan mereka sesama anggota tim.

“Kalau dengan tim ini belum pernah (juara lomba debat, red), tapi kalau sama tim selain ini sudah pernah,” ujar Dinda yang telah mengikuti lomba debat dari sejak SMA ini. (Baca Juga: Ini Dia Tim FH Unpad di Liga Debat Hukum Online Nasional 2016)

Dinda mengapresiasi program LDHON 2016 yang digaungkan oleh hukumonline ini. Menrutnya, program ini memperlihatkan contoh yang baik bagi adik junior di kampus terkait dengan mengikuti lomba debat. Namun, lantaran program secara online yang baru ini perlu perbaikan untuk penyempurnaan ke depannya, terkait dengan peraturan teknis perlombaan. Mulai ada technical meeting terlebih dahulu antara panitia dan peserta sehingga diketahui hak-hak yang ada pada panitia maupun peserta.

Walau begitu, Dinda mengatakan, lomba debat secara online ini memiliki tantangan tersendiri bagi peserta. Tantangan terberat pada saat mengumpulkan dukungan atau votting dalam lomba. Publikasi permintaan dukungan dari rekan-rekan satu kampus menjadi hal penting bagi dirinya.

“Dari awal kita harus cari dukungan bagaimana pun, mengenai materi debatnya. kita itu awalnya biarlah nanti ada juri yang menilai ternyata kan baru komunitas yang menilai, jadi benar-benar minta tolong teman FHUI, jadi besar itu sih tantangannya, publikasinya,” tutupnya. (Baca Juga: 32 Fakultas Hukum Siap Bertarung dalam LDHON 2016)
Tags:

Berita Terkait