Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta misalnya, telah menggelar simulasi pencoblosan surat suara pemilihan gubernur DKI tahun 2017 di wilayah paling utara Ibukota. Bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Seribu, KPU DKI Jakarta menggelar simulasi di Pulau Pramuka.
Anggota KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, mengatakan bahwa simulasi digelar agar masyarakat bisa melakukan aktivitas pencoblosan sesuai mekanisme di Pilkada serentak 15 Februari 2017. "Kami ingin pastikan, dengan simulasi ini, aktivitas Pilkada salah satunya Jakarta, khususnya Kepulauan Seribu bisa berjalan dengan baik," katanya, Sabtu (4/2).
Aturan mengenai penyelenggaraan Pilkada terdapat dalam Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2017.
Pasal 4 Peraturan KPU tersebut menjelaskan bahwa KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota menyediakan perlengkapan penyelenggaraan pemilihan untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota. Perlengkapan penyelenggaraan Pilkada sebagaimana dimaksud meliputi perlengkapan pemungutan suara, dukungan perlengkapan lainnya, serta bahan sosialisasi dan kampanye.
Di tempat yang sama, Komisioner KPU DKI Jakarta, Mochamad Sidik memiliki catatan atas simulasi pemungutan suara di Kelurahan Pulau Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu. Ia menilai, penataan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di tempat tersebut belum memenuhi standar.
"Layout seperti ini tidak memenuhi persyaratan. Bukan alasan karena ini di pulau, tidak sesuai standar," kata Sidik saat simulasi.
Kritikan yang diutarakan Sidik lantaran masih terdapat celah di belakang bilik pemungutan suara sehingga orang dapat erjalan di celah tersebut. Akibatnya, potensi pengguna hak pilih dapat diketahui orang lain yang tengah berjalan di belakang bilik.
Komisioner KPU DKI Jakarta Dahlia Umar berharap, celah dan potensi seperti ini tidak terjadi pada saat hari pencoblosan nanti. "Simulasi ini pelajaran juga untuk semua, (baik) penyelenggara, pemilih, juga media. (Media) enggak boleh ambil gambar di belakang bilik suara," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Dahlia juga mengajak masyarakat Kepulauan Seribu untuk sama-sama menjaga integritas dan memilih sesuai hati nurani dalam menentukan pilihan pemimpin Jakarta lima tahun ke depan.
"Kita dalam pelaksanaan Pilkada ini menjadi sorotan yang begitu besar dari seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Kita harus membuat sejarah yang baik, yaitu penyelenggara menyelenggarakan pemilu dengan penuh tanggung jawab dan integritas. Pemilih juga harus semangat menentukan pilihan pemimpin Ibukota," kata dia.