Pendaftaran Calon Hakim Agung 2017 Sepi Peminat
Berita

Pendaftaran Calon Hakim Agung 2017 Sepi Peminat

Lebih banyak pendaftar Tahun 2016 dan 2015.

Oleh:
CR23
Bacaan 2 Menit
Gedung Komisi Yudisial. Foto: SGP
Gedung Komisi Yudisial. Foto: SGP
Komisi Yudisial telah menerima 6 nama usulan calon hakim agung (CHA) yang terdiri dari 5 orang jalur karier dan 1 orang jalur nonkarier, hingga Jumat (17/3) pukul 16.00 WIB yang dibuka sejak 8 Maret lalu.

Rincian CHA berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 5 orang bergelar master (S2) dan 1 orang bergelar doktor (S3). Dilihat dari profesi CHA yang diusulkan, sebanyak 5 orang merupakan hakim dan 1 orang merupakan hakim ad hoc.

Berdasarkan jenis kamar yang dipilih, sebanyak 2 orang memilih kamar agama, 3 orang memilih kamar pidana dan 1 orang memilih kamar perdata. “Sementara berdasarkan kategori jenis kelamin, CHA tersebut terdiri dari 1 orang perempuan dan 5 orang laki-laki,” kata Humas KY, Farid Wajdi, dalam rilis yang diterima hukumonline.

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya lebih banyak pendaftar, tahun 2016 menerima 94 orang yang diusulkan untuk mengikuti seleksi calon hakim agung (CHA), yang terdiri dari 56 orang dari jalur karier dan 38 orang dari jalur non karier. Kemudian, 2 tahun belakangan di 2015 sebanyak 91 pendaftar CHA terdiri atas 54 dari jalur karir dan 37 dari jalur.

Farid menjelaskan pengalaman di tahun 2016 terdapat 90-an orang pendaftar CHA itu mendaftar ketika pertengahan pendaftaran dan menjelang penutupan pendaftaran, sedangkan sampai saat ini baru 1/3 masa pendaftaran,”Ujar Farid melalui pesan singkat kepada hukumonline, sabtu (18/03/2017).

“Penerimaan usulan CHA terakhir tanggal 29 maret tetapi jika ada perpanjangan waktu pendaftaran itu tergantung putusan pleno KY. Putusan pleno KY yang akan dijadwalkan setelah masa pengusulan ditutup sesuai jadwal yang ada,” ungkapnya. (Baca Juga: Berminat, Yuk Daftarkan Diri Anda Mengikuti Seleksi CHA)

Seleksi ini untuk mengisi kekosongan enam jabatan hakim agung di Mahkamah Agung (MA) yang terdiri dari: 1 orang kamar pidana, 2 orang kamar perdata, 1 orang kamar agama, 1 orang kamar militer (berasal dari militer), dan 1 orang kamar tata usaha negara (yang memiliki keahlian hukum perpajakan).

Untuk menjaring dan meningkatkan peminat CHA, KY melakukan sosialisasi dan penjaringan melalui sistem “jemput bola” ke beberapa daerah. Diharapkan melalui kegiatan ini, antusiasme pendaftar seleksi CHA akan meningkat.

Hingga kini masih dilakukan sosialisasi dan penjaringan dilakukan di tiga kota, yaitu Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin (17 Maret 2017), Pengadilan Tinggi Agama Jakarta (22 Maret 2017), dan Pengadilan Tinggi Bandung (22 Maret 2017) serta kalangan perguruan tinggi dan badan pemerintahan,” jelasnya.

Dalam mencari 6 CHA, KY menekankan pada aspek kualitas dan integritas calon. Terkait kualitas, CHA diharapkan memiliki kemampuan hukum yang mumpuni dan terampil dalam menangani putusan. Hal ini penting karena KY menginginkan hakim agung yang terpilih dapat langsung bekerja, tidak lagi belajar dari awal.

Sementara terkait integritas berarti CHA diharuskan memiliki rekam jejak yang baik, memiliki potensi independensi, akuntabilitas yang mapan, serta daya tahan terhadap godaan intervensi,” ujar farid.

Tags:

Berita Terkait