6 Tips Kuliah Hukum yang Asyik
Advertorial:

6 Tips Kuliah Hukum yang Asyik

Mulai dari berpikir kritis, banyak bergaul hingga ikut berbagai perlombaan.

Oleh:
Tim Advertorial
Bacaan 2 Menit
Foto: STHI Jentera
Foto: STHI Jentera
Ketika lulusan SMA ingin melanjutkan kuliah ke Pendidikan Tinggi, biasanya mereka banyak mendengar mitos seputar bidang studi yang menjadi incaran. Bidang hukum juga tidak lepas dari mitos-mitos itu. Kewajiban menghafal bejibun pasal—misalnya—menjadi mitos yang kerap dilontarkan oleh siswa SMA. Apakah benar?

Untuk bisa menjawab mitos-mitos tersebut, perlu disimak tips-tips berikut sehingga mendapatkan gambaran mengenai kuliah hukum dan bagaimana memperoleh pengalaman yang menyenangkan selama menempuh kuliah hukum.

1. Biasakan Berpikir Kritis
Mitosnya, mahasiswa hukum itu harus menghafal undang-undang dan peraturan. Pada kenyataannya, tidak. Justru, hal terpenting yang harus dikuasai oleh mahasiswa hukum adalah bagaimana berpikir kritis. Kalau hanya ingin mengetahui bunyi pasal saja, kita bisa membaca undang-undang dan peraturan. Dengan berpikir kritis kita bisa melihat suatu isu dari banyak perspektif. Untuk bisa berpikir kritis, kita perlu memiliki wawasan yang luas.

Oleh karena itu, biasakan diri untuk membaca banyak buku, baik yang berhubungan dengan pelajaran maupun buku-buku umum. Dengan bertambahnya wawasan, kamu juga akan semakin percaya diri untuk terlibat aktif dalam forum-forum diskusi maupun diskusi yang ada di kelas selama perkuliahan. Terlibat dalam diskusi-diskusi juga penting untuk membangun daya kritis sebagai bekal untuk membangun argumentasi, baik dalam proses pengerjaan tugas kuliah, perlombaan yang kamu ikuti, maupun ketika berprofesi sebagai ahli hukum nantinya.

2. Pahami bahwa Kuliah Berbeda dengan Sekolah
Gaya belajar ketika sekolah sangat berbeda dengan kuliah. Ketika di sekolah, kamu terbiasa hanya menerima dan menjalani apa yang telah disiapkan oleh pihak sekolah. Ketika kuliah, kamu harus membuat sendiri rencana belajarmu, misalnya memilih mata kuliah yang akan diambil, menentukan program peminatan, memilih tema tulisan untuk makalah atau tugas akhir, dan melakukan riset.

Ketika menjadi mahasiwa, kendali ada di tanganmu. Setiap hari, kamu harus membuat keputusan, seperti apakah akan masuk kelas atau tidak, mengerjakan tugas dengan baik atau tidak, membaca bahan kuliah sebelum masuk kelas atau tidak. Pastikan kamu menentukan pilihan yang tepat.

3. Terlibat Aktif dalam Kelas
Masih berhubungan dengan gaya belajar, kamu harus mencoba untuk terlibat lebih aktif dalam aktivitas perkuliahan. Ketika merasa ada yang tidak diketahui atau tidak jelas, coba langsung ajukan pertanyaan kepada dosen atau beranikan diri untuk mengajak dosen berdiskusi di akhir sesi kelas.

4. Banyak Bergaul
Bergaul bukan hanya dengan teman, tetapi juga dengan senior, dosen, dan bahkan teman di luar kampus. Ini penting. Sebagai calon lulusan hukum, kamu akan dituntut memiliki wawasan yang luas. Dengan bergaul, otomatis kamu akan meperbanyak bahan obrolan dan pengetahuan yang tidak kamu temui sebelumnya di lingkaran pertemanan kamu. Selain itu, dengan memperbanyak teman dan relasi, kamu bisa mendapatkan banyak informasi seputar kesempatan magang, lomba, kegiatan, bahkan referensi buku-buku atau jurnal yang bisa sangat berguna untuk tugas atau skripsimu.

5. Ikut Banyak Kegiatan, Organisasi, dan Perlombaan
Sebagai mahasiswa hukum, kamu tentu menemukan jenis perlombaan yang hanya bisa diikuti oleh mahasiswa hukum. Misalnya, lomba peradilan semu, lomba debat hukum, lomba perancangan kontrak, dan lomba perancangan undang-undang. Dengan mengikuti perlombaan itu, kamu akan belajar bagaimana mempraktikkan pelajaran-pelajaran yang didapat.

Selain itu, dengan mengikuti kompetisi atau perlombaan, kamu akan belajar banyak hal baru yang bahkan belum kamu pelajari di kelas. Selain itu, di kampus, pasti banyak kegiatan dan organisasi kemahasiswaan. Pilih sesuai minatmu dan nikmati proses pembelajarannya karena kegiatan-kegiatan ekstra kampus dapat melatih soft-skill yang pastinya sangat berguna setelah lulus dan masuk dunia kerja.

6. Biasakan Mulai Berkontribusi
Sebagai mahasiswa tentu kamu tidak dapat lepas dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah pengabdian masyarakat. Apalagi bila lulus nanti, ada kewajiban sosial yang diemban dalam menjalani profesi hukum. Advokat, misalnya, diwajibkan untuk mendedikasikan sebagian waktunya untuk menangani perkara secara pro-bono. Karena itu, penting melatih kepekaan sejak kuliah, welas asih dan komitmen melalui kerja-kerja sukarela.

Kegiatan sukarela juga penting untuk memberikan ilmu yang kamu miliki kepada masyarakat. Banyak sekali kegiatan sukarela yang dapat kamu ikuti, mulai yang diselenggarakan oleh organisasi-organisasi kemahasiswaan di kampus, luar kampus, sampai Organisasi Nonpemerintah.

Perlu diketahui, tips-tips tersebut tidak sulit dilakukan, apalagi bila kamu memilih kampus hukum yang memfasilitasi cara belajar yang bisa membangkitkan rasa ingin tahu dan menyenangkan. Di Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, mahasiswa diajak untuk berpikir kritis, aktif di dalam dan luar kelas, memberikan kontribusi, serta menjadi pembelajar mandiri. Informasi lebih jauh tentang Jentera bisa dilihat di www.jentera.ac.id.
Tags:

Berita Terkait