Mahfud MD Yakin Pelaku Serangan Novel Bakal Tertangkap
Berita

Mahfud MD Yakin Pelaku Serangan Novel Bakal Tertangkap

Mahfud berharap Presiden bisa turun tangan sebagai bentuk kepedulian terhadap penegak hukum yang memiliki integritas dan komitmen dalam pemberantasan korupsi.

Oleh:
CR-23
Bacaan 2 Menit
Penyidik KPK Novel Baswedan Menjalani Perawatan di RS Jakarta Eye Center, Jakarta, Selasa (11/4). Foto: RES
Penyidik KPK Novel Baswedan Menjalani Perawatan di RS Jakarta Eye Center, Jakarta, Selasa (11/4). Foto: RES
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan kembali mendapatkan teror ketika pulang berjalan kaki ke rumahnya selepas sholat shubuh di masjid kompleks tempat tinggalnya. Dua orang tak dikenal menyiram wajah Novel dengan air keras pada Selasa pagi (11/4).

Penyidik utama KPK yang sedang menangani kasus megakorupsi proyek e-KTP itu kini dirawat di rumah sakit. Serangan ini bukan kali pertama Novel diteror. Sebelumnya, ia sudah langganan menjadi target teror. Kemungkinan besar akibat sepak terjang Novel menangani perkara-perkara korupsi besar.

Menanggapi kasus ini, Mantan Hakim Konstitusi Prof Mahfud MD meyakini pihak kepolisian bisa segera menangkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Sebab, dia menilai  Polisi Indonesia sangat hebat tidak kalah dengan kepolisian Inggris. Di Indonesia orang yang melakukan mutilasi saja bisa tertangkap, lalu kasus Dimas Kanjeng bisa terungkap, dalam hal teror ini semestinya bisa tertangkap.

“Jika teror ini tidak terungkap siapa pelakunya kan aneh. Polisi kita di luar urusan korupsi itu sangat hebat dan membanggakan,” kata Mahfud MD di Jakarta, Selasa (11/4/2017). Baca Juga: Presiden Kutuk Keras Penyiraman Air Keras terhadap Novel

Menurut Mahfud, kedua pelaku aksi teror ini bisa saja diprediksi dengan menduga-duga kaitannya dengan penanganan kasus di KPK. Terutama sikap Novel yang berintegritas dan ketegasan melawan korupsi. “Orang hanya menduga-duga itu banyak sekali, kalau menuding ada kaitan kasus e-KTP bisa berpuluh-puluhan orang siapa dibelakangnya. Jadi Polisi harus mengungkapkan teror ini dengan sungguh-sungguh.”

Mahfud berharap Presiden bisa turun tangan sebagai bentuk kepedulian terhadap penegak hukum yang memiliki integritas dan komitmen dalam pemberantasan korupsi. “Bila perlu Kapolri bisa tengok juga. Yang penting membuat sinyal kepada rakyat bahwa penegak hukum dan pemerintah tidak boleh main-main menyikapi kasus ini. Novel Baswedan harus dapat perlindungan hukum,” katanya.

“Untuk masalah pengamanan, saya kira sudah ada upaya itu cuma Novel ini terlalu lepas dari pengawalan. Seharusnya orang seperti Novel ini dikawal sejak dulu. Ini persoalan klasik penegak hukum menjadi sasaran penjahat.”

Sebelumnya, pihak Kepolisian, dalam hal ini Polda Metro Jaya langsung menyelidiki kasus penyiraman cairan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan."Sudah dilakukan oleh Polda Metro Jaya terkait langkah-langkah penyelidikan seperti pengumpulan keterangan, informasi bahan-bahan kimia apa yang digunakan pelaku," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Boy menyatakan pihaknya sangat menyayangkan terjadinya tindak penganiayaan terhadap Novel. "Kami sangat menyayangkan terjadinya peristiwa ini. Polisi akan mengusut tuntas peristiwa ini," ucapnya. Baca Juga: Usut Tuntas Pelaku Penyiraman Air Keras Novel, KPK Juga Mesti Introspeksi

Menurut dia, Kepolisian saat ini sedang memeriksa barang bukti cairan diduga air keras di laboratorium untuk memastikan jenis dan komposisi cairan tersebut. "Sedang diperiksa di lab," ujarnya.
Tags:

Berita Terkait