PKPU Sujaya Group Resmi Berakhir
Berita

PKPU Sujaya Group Resmi Berakhir

HSBC berharap Sujaya Group dapat segera melaksanakan restrukturisasi utang sesuai proposal perdamaian.

Oleh:
Fitri Novia Heriani
Bacaan 2 Menit
Foto: RES
Foto: RES
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) PT Bintang Jaya Proteina Feedmil dan PT Sinka Sinye Agrotama (Sujaya Group) resmi berakhir. Homologasi atau penetapan PKPU sudah disahkan oleh Hakim Pengawas Wiwiek Suhartoni di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Pusat), Senin (31/7) kemarin.

Saat dihubungi Hukumonline, Kuasa Hukum Pemohon PKPU Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd (HSBC) Swandy Halim berharap agar Sujaya Group selaku debitur dapat segera melaksanakan apa yang sudah dijanjikan dalam rencana perdamaian yang sudah disepakati bersama. Sehingga, nilai aset debitur dapat semakin bertambah.

“Harapan kami agar debitur dapat segera melaksanakan apa yang sudah disepakati dalam proposal perdamaian,” kata Swandy saat dihubungi, Jumat (4/8/2017). Baca Juga: Berkas Tak Lengkap, Rapat Permusyawaratan PKPU Sujaya Group Ditunda

Pihaknya juga akan terus melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan restrukturisasi utang sesuai mekanisme yang sudah diatur dalam proposal perdamaian. Dalam proposal perdamaian, pihak Sujaya Group menawarkan mekanisme Mandatory Covitible Bond (MCB) untuk membayar seluruh utang kepada kreditur. Caranya, menjual saham perusahaan untuk membayar utang kepada para kreditur. Tentunya nilai aset Sujaya Group harus dinaikkan terlebih dahulu.

Adapun salah satu cara yang dilakukan untuk memulihkan harga saham atau aset Sujaya Group dengan menggandeng sejumlah investor untuk menyuntikkan dana kepada perusahaan. Tujuannya, memperbaiki harga aset perusahaan sehingga saat dijual harga aset menjadi naik. Dalam kasus ini, Macquarie adalah investor yang menggelontorkan suntikan dana senilai US$12 juta.

Untuk diketahui, Sujaya Group merupakan perusahaan peternakan ayam terintegrasi yang terletak di Singkawang, Kalimantan Barat. Sujaya Group berstatus PKPU sejak 18 Oktober 2016. Saat itu, HSBC bertindak selaku pemohon yang telah memberikan ‎fasilitas pinjaman masing-masing senilai Rp622,26 miliar dan Rp62,86 miliar. Adapun total utang debitor (Sujaya Group) hingga saat ini mencapai Rp3 triliun yang terdiri dari kreditor konkuren sebesar Rp 670,33 miliar dan separatis mencapai Rp 2 triliun.

Jatuhnya harga daging ayam dan telur yang terjadi dua tahun lalu, sementara harga pakan ayam mengalami kenaikan, menjadi alasan utama mandeknya pembayaran utang dari Sujaya Group. Perusahaan ini memiliki pegawai langsung kurang lebih sebanyak tiga ribu, sedangkan pegawai tak langsung seperti supplier jumlahnya mencapai belasan ribu.

Mulanya, voting seharusnya dilaksanakan pada 12 Juni lalu, namun berdasarkan kesepakatan antar kedua belah pihak voting diundur selama satu bulan hingga 12 Juli.

Kuasa Hukum Sujaya Group GP Aji mengatakan suksesnya proposal perdamaian yang diajukan kliennya tidak lepas dari konsep MCB yang ditawarkan kepada para kreditor. Konsep ini cukup realistis untuk para kreditor karena menjual aset atau perusahaan. Selain itu, hakim pengawas Wiwik Suhartono juga berusaha meminta kepastian bahwa investor yang akan menjembatani Sujaya Group untuk kembali sehat keberadaannya benar dan ada.

“Hakim pengawas berusaha meminta kepastian terkait Macquarie (investor), dan Macquarie menyetujui. Tadi menyampaikan mereka akan melakukan perjanjian perdamaian dan akan memberikan pernyataan tertulis kepada pengadilan bahwa mereka memastikan perjanjian perdamaian akan berjalan,” katanya. Baca Juga: Sujaya Group Lolos dari Jeratan Pailit

Lalu, kapan saham tersebut bisa dijual oleh para kreditor? Aji menegaskan tak ada batasan waktu penjualan. Namun dalam konsep ini, lanjut Aji, sebelum perusahaan dijual, perlu dilakukan peningkatan value. Sujaya Group juga telah menyiapkan steering committee yang membantu meningkatkan harga saham Sujaya Group. Komite tersebut dibentuk dalam waktu 30 hari ke depan. Tetapi jika kreditor ingin menjual saham sebelum komite tersebut bekerja, harga saham dipastikan belum meningkat.

“Kami selalu ditanya, kapan jual, anytime bisa dijual. Kan begini, komite tersebut begini akan membantu supaya harga tinggi, kalau jual sebelum steering committee dalam waktu sebelum tiga puluh hari silakan,” tegasnya.
Tags:

Berita Terkait