Presiden Jokowi: Rawat Kematangan Demokrasi Jelang Pilkada 2018
Berita

Presiden Jokowi: Rawat Kematangan Demokrasi Jelang Pilkada 2018

Untuk itu, Pemerintah mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia yang sudah memberikan suaranya, sebagai wujud kegembiraan berpolitik dan kematangan berdemokrasi.

Oleh:
Agus Sahbani/ANT
Bacaan 2 Menit
Suasana Penyampaian Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Suasana Penyampaian Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo di Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Presiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk terus kerja bersama merawat kematangan demokrasi Indonesia, terutama dalam menyongsong penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2018 mendatang.

"Saya mengajak kita semua untuk terus kerja bersama merawat kematangan demokrasi Indonesia, terutama di Pilkada Serentak tahun 2018," kata Presiden Jokowi ketika menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT Ke-72 Proklamasi Kemerdekaan RI di depan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI 2017 di Jakarta, Rabu (16/8/2017) seperti dikutip Antara.

Dalam sidang bersama yang dipimpin Ketua DPD RI Oesman Sapta, Presiden Jokowi menyebutkan sebagai bagian penting dalam menjaga momentum kegembiraan demokrasi rakyat itu, Pemerintah terus memperhatikan stabilitas keamanan, serta mendorong peningkatan kemampuan, profesionalitas dan kesejahteraan TNI dan Polri.

Pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia berterima kasih pada TNI karena selalu setia pada NKRI, selalu siaga menjaga kedaulatan bangsa dan negara, termasuk dari infiltrasi gerakan terorisme global. Baca Juga: Presiden Jokowi: Indonesia Wajib Antisipasi Perubahan Cepat Serba Digital

Menurut Jokowi, semua pihak patut bersyukur karena pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2017 di 101 daerah berjalan dengan aman dan damai. Pemerintah mengucapkan terima kasih atas gotong royong semua pihak, dari lembaga penyelenggara pemilu tingkat pusat dan daerah, aparat TNI dan Polri, segenap partai politik, termasuk kepada semua calon kepala daerah dan calon wakilnya.

Paling utama, lanjut Presiden, pemerintah mengucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia yang sudah memberikan suaranya, sebagai wujud kegembiraan berpolitik dan kematangan berdemokrasi.

Menurut Kepala Negara ini, pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia juga berterima kasih kepada Polri karena selalu menjaga rasa aman masyarakat, termasuk keberhasilan Polri, BNN dan Ditjen Bea Cukai dalam membongkar penyelundupan satu ton sabu.

Ke depan, TNI dan Polri harus terus diperkuat sebab tantangan ke depan sangat kompleks dan berubah sangat cepat. Tantangan pertahanan dan keamanan yang kita hadapi tidak lagi dalam paradigma Jawa Sentris, melainkan Indonesia Sentris. Karena itu, gelar pasukan TNI, serta strategi pertahanan Indonesia, harus bisa menjaga setiap jengkal tanah, setiap ombak lautan, dan setiap kaki langit Tanah Air, Indonesia.

"Sedangkan jenis ancaman yang kita hadapi sekarang bukan lagi hanya serbuan dari negara lain tetapi ancaman baru berupa gerakan ekstremisme, radikalisme, terorisme, perdagangan manusia, kejahatan narkoba, penyelundupan senjata dan kejahatan siber," paparnya.

Karena itu, Presiden Jokowi menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, untuk terpanggil menjalankan tugas dan tanggung jawab kebangsaan untuk ikut serta bela negara, di manapun berada, apapun pendidikan, apapun profesi, apapun pekerjaannya, semua punya hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama untuk bela negara.

Dukung penuh kemerdekaan Palestina
Dalam kesempatan ini, Presiden Jokowi menyatakan dukungan penuh Negara Republik Indonesia untuk kemerdekaan Palestina sebagai salah satu perwujudan dari amanat konstitusi, UUD 1945. "Kita juga memberikan dukungan penuh pada kemerdekaan Palestina," tuturnya.

Presiden mengatakan, Indonesia telah membuka Konsulat Kehormatan di Ramallah, Palestina. Indonesia juga terus mendorong perhimpunan negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendukung kemerdekaan Palestina.

Presiden menegaskan, Indonesia juga mengecam keras pembatasan beribadah di Masjid Al-Aqsa bulan Juli 2017 lalu. Untuk itu, diplomasi Indonesia bergerak membela rakyat Palestina antara lain dengan mengusulkan proteksi internasional di Kompleks Al-Aqsa.

Dukungan terhadap kemerdekaan tersebut menurut Presiden merupakan amanat kemerdekaan yang tercantum dalam pembukaan konstitusi yaitu ikut serta dalam upaya memelihara ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. "Hal itu mengharuskan kita semua untuk menjalankan politik luar negeri bebas dan aktif," katanya.

Politik bebas aktif sesuai amanat konstitusi, menurut Presiden juga ditunjukan dengan keaktifan dan kepemimpinan Indonesia dengan mendorong Myanmar untuk menyelesaikan konflik di Rakhine state melalui pembangunan yang lebih inklusif, menghormati HAM, dan melindungi semua komunitas.

"Indonesia juga telah menampung 1.806 migran akibat konflik tersebut, mengirimkan bantuan kemanusiaan, dan membangun sekolah-sekolah di Myanmar," katanya.

"Sebagai penutup Pidato Kenegaraan di depan Sidang Terhormat ini, saya mengajak kita semua yang diberi amanat oleh rakyat, yang sedang memanggul mandat dari rakyat, agar tetap teguh menjadikan kesejahteraan umum dan keadilan sosial sebagai haluan kerja kita, sebagai tujuan kerja bersama kita, demi terwujudnya Indonesia Raya."
Tags:

Berita Terkait