Pesan Lawyer Agar Komika Tak Terjerat Masalah Hukum
Berita

Pesan Lawyer Agar Komika Tak Terjerat Masalah Hukum

Sebaiknya hal-hal sensitif, terutama yang berbau agama tidak dijadikan bahan lelucon.

Oleh:
M-26
Bacaan 2 Menit
Arry Wibowo. Foto: Dokumen Pribadi
Arry Wibowo. Foto: Dokumen Pribadi

Arry Wibowo, pengacara dan juga seorang komika turut menanggapi kasus Joshua Suherman dan Genrifinadi Pamungkas. Menurutnya, terlalu jauh jika mereka berdua dianggap melakukan penodaan agama. Hal ini dikatakan Arry kepada hukumonline via pesan elektronik, Sabtu (13/1).

 

“Mungkin iya jika jokes mereka dianggap membuat sekelompok orang merasa tersinggung, tapi untuk jadi penghinaan, penistaan, atau penodaan agama, harus dilihat apakah unsur-unsurnya terpenuhi,” katanya.  

 

Arry menegaskan, ia membela bukan karena sesama komika. Tapi ia mengajak semua untuk mencermati kembali materi yang disampaikan oleh dua komika yang tersandung persoalan hukum tersebut.  

 

“Kalau kita lihat konteksnya secara utuh, itu sebenarnya jokes tentang tokoh politik atau tokoh agama? Jadi jika ada yang tersinggung, saya juga belum tahu mereka tersinggung karena merasa agamanya dihina atau tokoh politiknya yang dihina,” kata Arry soal materi Ge Pamungkas dalam acara stand up commedy yang berujung laporan kepada polisi.

 

Sementara, materi Joshua, menurut Arry, memang terkesan lebih tendensius. “Materi jokes-nya tentang agama yang berbeda dari agama dia. Selain kesimpulan yang diambil kurang tepat dan bias, apakah benar bahwa pemeluk agama mayoritas punya jaminan lebih sukses berkarir dari pemeluk agama minoritas, sampai mengalahkan bakat?,” tanyanya.

 

Sebagai sesama komika, Arry merasa khawatir dengan adanya kejadian ini. Ia lebih melihat kejadian ini sebagai bahan evaluasi. “Yang bikin khawatir adalah jika situasi seperti ini sengaja terus digoreng, diprovokasi untuk kepentingan-kepentingan tertentu, malah jadinya menyuburkan sikap intoleransi,” ujarnya.

 

(Baca Juga: Baper Lawyer, Pengacara Ber-Stand Up Lewat Buku)

 

Guna menghindari kejadian serupa terulang kembali, Arry memberi masukan sebaiknya para komika harus tahu batasnya. Namun ‘tahu batasnya’ ini memiliki cakupan luas, misalnya, komika harus sadar terlebih dahulu apakah materi jokes agama akan beneran lucu? Soalnya, banyak jokes tentang agama yang sebenarnya tidak lucu atau bahkan bikin penonton tidak nyaman.

Tags:

Berita Terkait