Eks Wartawan, Kadin, Hingga Jabat Ketua DPR
Berita

Eks Wartawan, Kadin, Hingga Jabat Ketua DPR

Bamsoet meminta dukungan masyarakat agar kepercayaan yang diembannya dapat dilaksanakan secara optimal.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 2 Menit
Bambang Soesatyo. Foto: HOL/SGP
Bambang Soesatyo. Foto: HOL/SGP

“Rasa-rasanya baru kemarin saya berdiri di sana, memegang kertas dan pena sebagai wartawan. Itu 32 tahun yang lalu”. Pernyataan itu keluar dari bibir Bambang Soesatyo usai namanya disebut sebagai pengganti Setya Novanto di kursi Ketua DPR. Dia tak menyangka menjadi orang yang bakal duduk di kursi ketua DPR. Mungkin perasaan itu yang dirasakan pria yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR.

 

Selain kader Golkar, pria yang biasa disapa Bamsoet itu pernah malang melintang di Kamar Dagang Industri (Kadin) sebagai Wakil Ketua bidang Hubungan antar Lembaga. Bambang yakin, semua jabatan yang dia emban hingga duduk di kursi Ketua DPR merupakan jalan Tuhan yang dianugerahkan terhadap ke dirinya.

 

“Pak Airlangga sebagai ketua umum partai Golkar sebagai perantara tangan Tuhan yang mengetuk hatinya dan mempercayakan posisi Ketua DPR kepada saya,” ujarnya di ruang Fraksi Partai Golkar DPR seusai namanya diumumkan Airlangga, Senin (15/1/2018).

 

Sebelumnya, Bamsoet pernah menggeluti profesi wartawan di Harian Pagi Prioritas pada 1986; Majalah Vista pada 1989-1992 menjadi Pemimpin Redaksi; dan Direktur di Harian Umum Surat Kabar Suara Karya 2004-2006 silam. Bamsoet memang terbilang aktif menulis buku dibandingkan kebanyakan anggota dewan lainnya di Parlemen. Diantaranya, buku berjudul Skandal Gila Bank Century, Ngeri-Ngeri Sedap.

 

Mengalir dalam menjalani karier, begitu Bamsoet mengungkapkan visi hidupnya. Bahkan, kabar informasi didaulat menjadi ketua DPR oleh partainya baru tadi Minggu (14/1) malam dirinya menerima informasi tersebut. Termasuk pelantikannya di hari ini, Senin (15/1) melalui rapat paripurna. Agenda pelantikan yang sedianya digelar pukul 09.00 WIB molor hingga pukul 16.00 WIB.

 

Target menjadi orang nomor satu di parlemen, yakni menyelesaikan sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) dalam prioritas 2018. Dengan menginventarisir persoalan dan kendala yang dihadapi dalam penyelesaian pembahasan sejumlah RUU prioritas 2018. “Berharap target legislasi ke depan lebih realistis dan bisa diselesaikan karena cuma satu tahun enam bulan lagi,” ujar pria yang kini menjabat Ketua Komisi III DPR ini.

 

Lebih lanjut, Bamsoet mengatakan keputusan partai politik di parlemen tidak melulu mendukung kebijakan pemerintah, namun ia lebih memiliki mendukung rakyat. Sebab, sebagai anggota dewan di parlemen merupakan representasi dari konstituennya di daerah pemilihannya. “Kami dukung rakyat,” tegasnya.

Tags:

Berita Terkait