Advokat Penegak HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara Tutup Usia
Berita

Advokat Penegak HAM Abdul Hakim Garuda Nusantara Tutup Usia

Abdul Hakim Garuda Nusantara merupakan sosok yang berkarakter karena tidak terpengaruh oleh apapun atas pendiriannya dan memiliki sifat membantu orang kecil.

Oleh:
CR-25
Bacaan 2 Menit
Abdul Hakim Garuda Nusantara. Foto: nhplaw.com
Abdul Hakim Garuda Nusantara. Foto: nhplaw.com

Kabar duka menyelimuti penegak demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) periode 2002-2007, Abdul Hakim Garuda Nusantara tutup usia. Almarhum meninggal pada hari Jumat (4/5) di kediamannya di perumahan Kemang Pratama Regency, Bekasi, Jawa Barat. Jenazah akan dimakamkan usai shalat Jumat.

 

Di mata Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Luhut MP Pangaribuan, Almarhum Abdul Hakim GN merupakan sosok yang cerdas, berkarakter, memiliki prinsip yang kuat serta berdedikasi tinggi. Ia kehilangan rekan seperjuangan yang fokus mementingkan kepentingan publik itu.

 

“Tulisan-tulisannya tajam dan berbobot, dan selalu bermuatan kepentingan publik. Fokusnya pada hukum dan HAM,” kata Luhut melalui pesan singkatnya.

 

Karakter Abdul Hakim GN yang kuat itu, lanjut Luhut, terlihat dari tidak berpengaruhnya Almarhum oleh situasi dan kondisi apapun. Bahkan, pendirian Abdul Hakim GN tetap kuat untuk membantu orang-orang kecil dan orang-orang yang tidak beruntung. Sedangkan dedikasi Abdul Hakim GN terlihat karena setiap melakukan aktivitasnya tidak pernah mementingkat kepentingan diri sendiri.

 

Bukan hanya itu, kata Luhut, sebagai advokat, Almarhum juga merupakan sosok yang jujur dalam profesi. Ia merasa kehilangan karena termasuk dekat sejak saat masih mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) hingga di Peradi.

 

“Dia (Almarhum) Ketua Dewan Penasihat Peradi di bawah pimpinan saya,” tambah Luhut. (Baca: Pengacara Publik, Advokat Serba Bisa)

 

Kesan lainnya yang diingat Luhut dari Almarhum adalah sosok yang pemberani. Menurut Luhut, Almarhum kerap bilang bahwa jangan pernah takut untuk membela kepentingan publk. “Karena itu kami pernah ikut bela bersama yang dituduh GAM di Aceh dan orang Timor Timur, selain itu aktivis Islam di Jakarta seperti peristiwa Tanjung Priok,” kata Luhut.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait