Keadilan Hukum dan Kesenjangan, Zulkifli Hasan: Itu Tantangan Kita
Pojok MPR-RI

Keadilan Hukum dan Kesenjangan, Zulkifli Hasan: Itu Tantangan Kita

Dengan menjaga persatuan dan kesatuan serta saling menguatkan agar dapat terhindar dari tercerai berai. Pun demikian dapat melewati berbagai tantangan dan rintangan.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara bedah buku 'Membaca Indonesia' yang diselenggarakan Harian Kompas, Senin (13/8). Foto: Humas MPR
Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara bedah buku 'Membaca Indonesia' yang diselenggarakan Harian Kompas, Senin (13/8). Foto: Humas MPR

Tantangan utama bangsa Indonesia hari ini adalah masalah kesenjangan dan keadilan hukum. Celah tersebut diharapkan tidak digunakan segelintir orang sejahtera. Sementara banyak orang lain justru kelaparan.

 

Demikian disampaikan Ketua MPR Zulkifli Hasan saat menjadi pembicara bedah buku 'Membaca Indonesia' yang diselenggarakan Harian Kompas, Senin (13/8). “Kesenjangan dan ketidakadilan ini yang memicu permasalahan lainnya seperti radikalisme, kekerasan dan meluasnya kebencian,” ujarnya.

 

Kendati demikian, pria biasa Zul itu tetap optimis. Setidaknya, bangsa Indonesia bakal dapat melewati berbagai tantangan maupun rintangan. Dengan begitu, Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat bakal menjadi negara yang maju, dan modernya dengan berbagai perbaikannya.

 

Indonesia pasca kemerdekaan pun kerap menjadapat ujian dan cobaan. Misalnya soal persatuan dan kesatuan. Kendati demikian, negeri nusantara yang terdiri dari ribuan pulau  itu tetap berdiri kokoh. “Ini harus  diwujudukan dengan bersatu dan saling menguatkan satu sama lain,” ujarnya.

 

Memasuki tahun politik, Zulkifli mengajak dan menyerukan ke berbagai pihak agar menjadikan pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan umum (Pemilu) menjadi momentum untuk ajang adu ide dan gagasan. Dengan begitu, dapat terhindar tercerai berai terhadap negara kesatuan.

 

“Mari jangan kotori udara kita dengan kebencian dan narasi negatif lainnya. Pilpres itu kompetisi sesama anak bangsa, bukan melawan penjajah Belanda,” pungkas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

 

Hadir bersama Ketua MPR antara lain Ketua KPK Agus Rahardjo, Ketua DPR Bambang Soesatyo, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir perwakilan dari PBNU dan tamu undangan lainnya.

Tags:

Berita Terkait