Calon Gubernur Sulawesi Tenggara, Asrun (tengah) setibanya di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Kamis (1/3), bersama tiga orang lainnya setelah terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Selasa (27/2).
Selain Asrun, KPK juga membawa Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra, mantan Kepala BPKAD Kota Kendari, Fatimah Fiqih dan Hasmun Hamzah (pemilik dan Direktur PT. Indo Jaya dan PT.Sarana Bangun Nusantara) untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan.
Calon Gubernur Sulawesi Tenggara, Asrun (tengah) setibanya di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Kamis (1/3), bersama tiga orang lainnya setelah terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Selasa (27/2).
Selain Asrun, KPK juga membawa Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra, mantan Kepala BPKAD Kota Kendari, Fatimah Fiqih dan Hasmun Hamzah (pemilik dan Direktur PT. Indo Jaya dan PT.Sarana Bangun Nusantara) untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan.
Calon Gubernur Sulawesi Tenggara, Asrun tiba di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Kamis (1/3), bersama tiga orang lainnya setelah terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Selasa (27/2).
Selain Asrun, KPK juga membawa Wali Kota Kendari, Adriatma Dwi Putra, mantan Kepala BPKAD Kota Kendari, Fatimah Fiqih dan Hasmun Hamzah (pemilik dan Direktur PT. Indo Jaya dan PT.Sarana Bangun Nusantara) untuk selanjutnya menjalani pemeriksaan.