Cara Gratis Mengasah Otak Buat Calon Advokat
Utama

Cara Gratis Mengasah Otak Buat Calon Advokat

PERADI pada dasarnya tidak melarang adanya try out. Syaratnya: bukan berupa bocoran-bocoran soal ujian advokat.

Oleh:
Rzk/CRD
Bacaan 2 Menit
Cara Gratis Mengasah Otak Buat Calon Advokat
Hukumonline

 

Tahun lalu, komersialisasi try out memang sempat menjadi kontroversi. Penyelenggaranya adalah Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) yang berinisiatif menggelar try out massal di 11 kota besar di Indonesia dengan biaya Rp50 ribu. Gara-gara kasus ini, PERADI bahkan harus mengeluarkan larangan resmi terhadap penyelenggaraan try out.

 

Materi soal

Langkah pertama yang dilakukan Indra adalah menyusun materi soal ujian. Indra menjaring informasi dari rekan-rekannya yang sudah pernah mengikuti ujian advokat yang diselenggarakan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI). Informasi yang dikejar Indra bukan berupa bocoran, tetapi jenis dan tingkat kesulitan soal. Untuk menambah referensi, Indra bahkan juga merujuk pada ujian tahun 2000, ketika PERADI belum terbentuk sehingga penyelenggaraan ujian masih ditangani oleh Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung.

 

Setelah mengumpulkan informasi dan referensi, Indra kemudian menyebar soal-soal dalam beberapa kategori, mulai dari soal seputar dunia advokat, kode etik, acara pidana, acara perdata, peradilan agama, PTUN, perburuhan, dan kepailitan. Hampir keseluruhan soal dalam format pilihan ganda. Namun, sebagaimana bentuk ujian advokat aslinya, situs ini juga menyediakan jenis soal essay.

 

Soal ujian advokat sebelumnya saya sama sekali tidak punya. Ini soal-soal juga tidak dari bocoran soal, karena saya tidak punya teman di PERADI, tegas Indra yang sebenarnya juga ‘muka baru' di dunia advokat karena baru saja lulus ujian advokat yang diselenggarakan pada Desember 2007.

 

Upaya Indra ternyata cukup menuai hasil positif. Dia mengaku banyak menerima ucapan terima kasih via email dari para calon advokat yang merasa terbantu dengan fasilitas try out buatan Indra. Tidak hanya yang lulus, yang belum lulus atau bahkan yang belum mengikuti ujian pun memberikan apresiasi. Atau simak pernyataan salah satu penanggap berita hukumonline berikut ini, Bener banget gua belajar try out online di www.geocities.com/ilmuhukum sukur deh gua termasuk yang 30% thanks ya. Untuk ke depannya, Indra berjanji akan terus memperbaiki kualitas soal.

Namun, selain pujian ternyata terselip pernyataan kecewa. Anom Agung Firmanto, salah satu calon advokat yang sempat mencoba try out buatan Indra, berpendapat materi soal yang tersedia kurang bisa membantu peserta ujian. Menurut Anom, soal ujian advokat dari tahun ke tahun sebenarnya memiliki pola yang kurang lebih mirip. Sayangnya, pola itu tidak terlihat pada materi soal buatan Indra. Saya sudah mencoba soal-soal try out-nya, ternyata beda sekali dengan yang diujikan tahun lalu, ujar almamater Fakultas Hukum Universitas Parahyangan ini.

 

Sikap PERADI

Menyikapi hal ini, Sekjen PERADI Harry Pontoh menegaskan pada prinsipnya PERADI konsisten pada sikapnya terdahulu yakni menghimbau agar pihak manapun tidak menggelar ajang-ajang try out, baik gratis maupun bayar. Sikap ini bahkan dikonkretkan dengan mengirim surat edaran ke seluruh penyelenggara PKPA. Alasan yang dikemukakan adalah demi menjaga proses ujian yang fair, jujur, dan bersih KKN.

 

PERADI menghindari penyelenggaraan try out karena pada waktu ujian sebelumnya beredar kabar di berbagai kalangan bahwa try out rawan kebocoran soal. Jadi, kami (PERADI, red.) bersikap begini untuk mempertahankan kemurnian penyelenggaraan ujian, jelas Harry.

 

Meskipun begitu, Harry yang mengaku baru mengetahui keberadaan situs try out online gratis ini, menilai materi soal yang disajikan sangat berbeda dengan soal ujian sebenarnya. Kalaupun ada kemiripan, dia menganggap hal itu lumrah mengingat baik PERADI maupun situs tersebut merujuk pada sumber hukum yang sama, khususnya hukum acara. Karena Ujian Advokat kan basis soalnya hukum acara, tandasnya.

 

Berbeda dengan Harry, Wakil Ketua Komisi Pendidikan Profesi Advokat Indonesia (KP2AI) Felix Oentong Soebagyo justru bersikap permisif. Dia secara pribadi mendukung adanya try out ujian advokat. Try out dengan soal bikinan sendiri itu bagus untuk membantu persiapan, seperti tes TOEFL kan banyak TOEFL Preparation-nya, imbuhnya. Senada dengan Felix, Ketua Panitia Ujian Profesi Advokat (PUPA) Thomas Tampubolon memandang keberadaan try out bukan suatu masalah selama soal-soal yang disajikan bukan soal bocoran. Toh, lulus atau tidak bukan ditentukan oleh try out tetapi lebih pada kesiapan peserta, kilah Thomas.

 

Terlepas dari segala kontroversinya, untuk menyandang profesi advokat memang tidak mudah. Berbagai fasilitas yang tersedia praktis hanyalah elemen kecil dari segala usaha dan keseriusan anda. Jadi, sebagaimana bunyi seruan pada halaman muka situs http://geocities.com/ilmuhukum/, Selamat berusaha dan menjadi Advokat!!

Konon, profesi advokat selalu menjadi profesi idaman sebagian besar mahasiswa fakultas hukum (FH) di Indonesia. Iming-iming materi tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu magnetnya. Namun, untuk menuai materi yang berlimpah ternyata juga harus diawali dengan modal yang tidak sedikit.

 

Coba tengok SPP FH universitas negeri yang mencapai Rp1.250.000 (per tahun 2003). Belum lagi untuk universitas swasta. Setelah lulus, mereka pun harus melalui jalan panjang dan juga relatif mahal. UU No. 18 Tahun 2003 mensyaratkan untuk menjadi advokat, seorang sarjana hukum harus menempuh pendidikan dan ujian khusus profesi advokat.

 

Sepertinya sulit dipungkiri bahwa untuk menjadi advokat memang tidak gampang. Lalu, apakah tidak ada trik untuk menyiasatinya? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, coba kunjungi situs ini http://geocities.com/ilmuhukum/. Pada halaman muka situs akan terpampang tulisan ‘Jika ingin menjadi advokat di Indonesia. Download dan Jalankan Power Point, Dalam 45 Detik Soal akan berubah'. Situs ini menyediakan media try out (uji coba) online soal-soal ujian advokat tanpa biaya alias gratis. Tidak hanya gratis, cara melakukannya pun mudah. Modal awalnya hanyalah akses internet, anda diharuskan mengunduh materi soal yang dikemas dalam bentuk Power Point. Lalu, anda siapkan pensil/pulpen, kertas, dan alat tulis lain yang dibutuhkan. Setelah itu, proses try out bisa dimulai.

 

Dihubungi via telepon (12/3), si mpunya situs Indrawan Dwi Yuriutomo menjelaskan ide membuat try out online gratis ini pertama kali muncul ketika dirinya dijejali dengan tawaran try out ‘komersil'. Harga yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari Rp100 ribu sampai Rp300 ribu. Secara pribadi, Indra berpendapat proses untuk menjadi advokat tidak semestinya dikomersilkan. Maka dari itu, Indra berinisiatif merancang try out online secara gratis yang diklaimnya sebagai yang pertama. Saya juga bisa bikin pertanyaannya, ujarnya mantap.

Halaman Selanjutnya:
Tags: