KlinikBeritaData PribadiJurnal
Personalisasi
Halo,
Anda,

Segera Upgrade paket berlangganan Anda.
Dapatkan fitur lebih lengkap
Profil
Ada pertanyaan? Hubungi Kami
Bahasa
id-flag
en-flag

Agar Tidak Salah Memilih Advokat

Share
copy-paste Share Icon
Profesi Hukum

Agar Tidak Salah Memilih Advokat

Agar Tidak Salah Memilih Advokat
Diana Kusumasari, S.H., M.H.Si Pokrol
Si Pokrol
Bacaan 10 Menit
Agar Tidak Salah Memilih Advokat

PERTANYAAN

Bisakah diberikan kepada saya, hal-hal apa yang harus saya perhatikan agar tidak salah dalam mencari advokat untuk memberikan jasa hukum bagi perusahaan saya?

DAFTAR ISI

    INTISARI JAWABAN

    ULASAN LENGKAP

    Mencari advokat untuk menyelesaikan perkara yang sedang kita hadapi atau memberikan jasa hukum lainnya memang memerlukan suatu proses. Kita sering mendengar klien-klien yang mengeluh (complain) mengenai advokat yang menangani perkara mereka. Hal tersebut tentunya tidak lepas dari kesalahan klien itu sendiri karena kurang cermat saat memilih advokat.

     

    Di bawah ini kami sajikan beberapa hal yang perlu Anda perhatikan agar tidak salah memilih advokat. Berikut 10 kesalahan yang sering dilakukan orang-orang waktu memilih advokat yang kami sarikan dari situs Allbusiness.com:

    KLINIK TERKAIT

    Dasar Kepemilikan Kartu Tanda Pengenal Advokat (KTPA)

    Dasar Kepemilikan Kartu Tanda Pengenal Advokat (KTPA)
     

    1.     Tidak menelusuri bidang kekhususan/keahlian advokat.

    Beberapa advokat dapat bekerja dengan baik di luar dari keahlian mereka, akan tetapi banyak yang tidak mengetahui dengan baik nuansa pada bidang hukum yang lain. Oleh karena itu, jika Anda membutuhkan advokat di bidang kontrak/perjanjian, jangan menggunakan jasa advokat perceraian.

    Belajar Hukum Secara Online dari Pengajar Berkompeten Dengan Biaya TerjangkauMulai DariRp. 149.000
     

    2.     Tidak meninjau tarif advokat lebih awal.

    Jangan mengeluh apabila Anda dikenakan tarif yang sangat besar jika Anda lalai untuk meninjau tarif/biaya jasa advokat ini sebelum menyetujui untuk menggunakan jasa advokat tersebut.

     

    Lebih jauh mengenai tarif advokat simak artikel kami Tarif Advokat di Jakarta. Jika ada advokat yang sejak awal sudah menyinggung tarif untuk menyogok, sebaiknya langsung Anda hindari advokat tersebut. Karena kode etik sudah melarang advokat membebankan biaya yang tidak perlu kepada klien.

     

    3.     Memilih advokat karena dia suportif/mendukung/bersimpati.

    Ada perbedaan antara advokat yang bersimpati terhadap situasi Anda dengan advokat yang dapat memenangkan kasus Anda atau menangani perkara bisnis Anda. Jangan lebih melihat pada dukungan/simpati yang diberikan, tapi perhatikanlah keahlian advokat tersebut. Advokat yang benar seharusnya memiliki keduanya.

     

    4.     Tidak membicarakan kesediaan waktu.

    Jika Anda menggunakan jasa advokat yang tidak memiliki cukup waktu untuk menangani kasus Anda, kebutuhan hukum Anda dapat terabaikan. Pastikan bahwa Anda telah membicarakan berapa banyak waktu yang Anda butuhkan dan carilah advokat yang dapat memenuhi kebutuhan waktu tersebut.

     

    5.     Memilih advokat pertama yang ditemukan.

    Saat ingin membeli rumah, Anda tentunya tidak membeli rumah pertama yang Anda lihat. Sama halnya dengan mencari advokat. Anda harus mendapatkan beberapa nama, lebih baik apabila diperoleh dari referensi, kemudian pilih secara bijak.

     

    6.     Tidak bertemu secara langsung.

    Telah menjadi hal yang sangat umum dan biasa saat ini untuk melakukan komunikasi bisnis hanya melalui e-mail dan telepon. Hal ini tidaklah bagus untuk hubungan yang penting seperti antara Anda dan advokat Anda. Anda perlu bertemu dengan advokat tersebut secara langsung.

     

    7.     Tidak melakukan penelusuran sendiri.

    Carilah referensi, pergi ke perpustakaan hukum setempat dan carilah informasi mengenai advokat, baik secara online, atau menelepon asosiasi advokat setempat. Jangan memilih advokat tanpa menelusuri latar belakangnya terlebih dahulu. Berbincang dengan orang lain yang pernah bekerja dengan advokat akan memberikan keuntungan/pandangan lebih. Tanyakan latar belakang advokat tersebut, perilaku, kompetensi/kemampuan, dan lain-lain.

     

    8.     Dialihkan pada orang yang tidak berpengalaman.

    Pastikan bahwa advokat yang Anda temui akan menangani persoalan-persoalan Anda dan tidak mengalihkannya pada sarjana hukum yang baru lulus.

     

    9.     Berbaik hati terhadap orang lain.

    Hanya karena keponakan Anda atau saudara ipar dari saudari tetangga Anda adalah seorang advokat, tidak berarti orang ini adalah orang terbaik untuk menangani kebutuhan hukum Anda. Belajarlah untuk menolak tawaran-tawaran semacam itu dengan sopan.

     

    10. Tanpa kesiapan.

    Waktu adalah uang, terutama ketika bekerja dengan advokat yang menagih Anda dengan tarif per-jam. Jika Anda datang tanpa persiapan untuk meeting/rapat, Anda hanya dapat menyalahkan diri sendiri pada akhirnya.

     

    Kami harap uraian di atas dapat menjadi bekal awal Anda dalam memilih advokat. Demikian jawaban dari kami, semoga bermanfaat.

     

    Tags


    Punya Masalah Hukum yang sedang dihadapi?

    atauMulai dari Rp 30.000
    Baca DisclaimerPowered byempty result

    KLINIK TERBARU

    Lihat Selengkapnya

    TIPS HUKUM

    Cara Menghitung Pembebasan Bersyarat bagi Narapidana

    3 Agu 2022
    logo channelbox

    Dapatkan info berbagai lowongan kerja hukum terbaru di Indonesia!

    Kunjungi

    Butuh lebih banyak artikel?

    Pantau Kewajiban Hukum
    Perusahaan Anda Di Sini!