3.PPATK melakukan permintaan informasi kepada pelapor sebanyak 3.990 permintaan informasi, dengan rincian pada penyedia jasa keuangan bank sebanyak 3.158 permintaan, non bank sebanyak 821 permintaan, dan instansi lainnya sebanyak 11 permintaan.
4.PPATK menerima, 567 inquiry yang berasal dari Kejaksaan, Kepolisian, KPK, BNN, DJP, DJBC, Kementerian, Lembaga Negara, dan Instansi lain.
5. PPATK membantu penerimaan negara dari 3 hasil pemeriksaan atas perkara yang telah berkekuatan hukum tetap. PPATK berkontribusi pada penerimaan negara dari denda sebesar Rp1,6 miliar, uang pengganti sebesar Rp13 miliar serta aktif dalam Satgas BLBI dalam rangka membantu penyitaan aset terkait.
6. Sepanjang 2022 realisasi penerimaan negara dari hasil analisis dan pemeriksaan PPATK yang disampaikan kepada DJP sebesar Rp7 triliun.
7. PPTAK telah menghasilkan 225 hasil analisis dan 7 hasil pemeriksaan terkait korupsi dengan jumlah laporan transaksi keuangan mencurigakan terkait sebanyak 275 laporan dan total nominal terkait sejumlah Rp81 triliun.
8. Dibentuknya tim untuk melakukan penanganan green financial crime.
9. PPATK telah menyampaikan 68 hasil analisis kepada penyidik dan instansi terkait sehubungan dengan TPPU. Hasil analisis proaktif sebanyak 25, hasil analisis reaktif sebanyak 42, dan informasi sebanyak 1 laporan.
10. PPATK menemukan investasi ilegal mencapai Rp35 triliun yang menggunakan instrumen robot trading.
11. PPATK menyampaikan 76 hasil analisis kepada penyidik terkait tindak pidana narkotika dengan total transaksi senilai Rp3,4 triliun.