4 Isu Perempuan Ini Banyak Ditangani LBH Jakarta
Terbaru

4 Isu Perempuan Ini Banyak Ditangani LBH Jakarta

Mulai dari pinjaman online; potensi kekerasan dalam situasi bencana; pandemi Covid-19; dan hak-hak pekerja rumah tangga.

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 2 Menit
Pengacara Publik LBH Jakarta, Citra Referendum. Foto: Ady
Pengacara Publik LBH Jakarta, Citra Referendum. Foto: Ady

Dalam rangka memperingati hari perempuan internasional setiap 8 Maret berbagai kantor LBH di bawah naungan YLBHI memaparkan berbagai macam penanganan kasus yang dilakukan berkaitan dengan isu perempuan. Salah satunya LBH Jakarta yang menyebut sedikitnya ada 4 isu perempuan yang banyak ditangani tahun 2021.

Pengacara publik LBH Jakarta, Citra Referendum, mengatakan isu pertama yang paling banyak ditangani tahun 2021 terkait perempuan adalah pengaduan pinjaman daring (online). LBH Jakarta tahun 2021 menerima sedikitnya 252 pengaduan kasus pinjaman online. Sebagian nasabah pinjaman itu adalah perempuan.

Citra menyebut pengguna pinjaman itu banyak yang mengadu kerap menerima kekerasan berbasis gender secara daring dalam hal penagihan pinjaman. Data pribadi pengguna disebar dan ada ancaman serta pelecehan secara verbal.

Dampak kekerasan yang dialami perempuan korban pinjaman online itu cukup serius karena mengakibatkan trauma, kehilangan pekerjaan, perceraian dan kehilangan nyawa akibat bunuh diri. “Sistem pinjaman online ini belum mampu menjamin perlindungan terhadap penggunanya terutama perempuan,” kata Citra dalam konferensi pers memperingati hari Perempuan Internasional, Selasa (8/3/2021).

Baca:

Citra memaparkan salah satu akar persoalan yang mendorong perempuan memilih untuk menggunakan jasa pinjaman online adalah kerentanan perempuan dalam masyarakat. Perempuan selalu dikaitkan dengan urusan domestik atau rumah tangga. Jika tidak memenuhi standar itu perempuan kerap mengalami kekerasan. Hal itu yang mendorong perempuan mengambil risiko menggunakan jasa pinjaman online salah satunya untuk memnuhi kebutuhan hidup.

Kedua, potensi kekerasan terhadap perempuan juga ditemui dalam situasi kebencanaan. Citra menyebut bencana yang kerap menimpa perempuan di Jakarta adalah banjir. Selain berisiko mengalami kekerasan dalam rumah tangga ketika bencana itu terjadi , perempuan juga mengalami penurunan kesehatan seksual dan reproduksi karena minim air bersih.

Tags:

Berita Terkait