4 Risiko yang Terekspos di Industri Jasa Keuangan Terkait Evolusi Perbankan Digital 5.0
Terbaru

4 Risiko yang Terekspos di Industri Jasa Keuangan Terkait Evolusi Perbankan Digital 5.0

Masalah kredit, operasional, cyber menyangkut keamanan data, dan kesadaran nasabah.

Oleh:
Willa Wahyuni
Bacaan 3 Menit
Head Legal & Corporate PT Bank DBS Indonesia, Yosea Iskandar. Foto: WIL
Head Legal & Corporate PT Bank DBS Indonesia, Yosea Iskandar. Foto: WIL

Banking 5.0 hadir sebagai bentuk evolusi perbankan tentang personalisasi akselerasi terkait layanan instan yang mengedepankan nasabah dengan meningkatnya user experience yang canggih.

Evolusi perbankan telah mengalami akselerasi selama 3 hingga 4 tahun terakhir. Evolusi perbankan kini tengah memasuki era banking 5.0, di mana teknologi informasi adalah merupakan ciri-ciri utamanya.

Seluruh kegiatan yang berlangsung online pada saat ini merupakan bentuk dari pemanfaatan terkait dengan teknologi yang ada, termasuk banking 5.0. Evolusi perbankan 5.0 memungkinkan adanya platform multi layanan yang menggunakan AI atau Artificial Intelligence.

Baca juga:

Proses tersebut dilakukan secara fleksibel yang menampung kolaborasi antara manusia dengan robot. Inovasi perbankan juga terkait dengan metaverse, dimana saat ini metaverse tengah menjadi perhatian dunia dan terjadi secara global.

Dunia metaverse memungkinkan kehidupan realita di dunia tiga dimensi dimana dapat dilakukan aktivitas jual beli barang atau jasa dan berinteraksi dengan pelanggan secara pribadi maupun komunitas.

Metaverse menjadi tren yang diminati dan dianggap sebagai inovasi yang memberikan kemudahan, serta layanan yang diberikan dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun tanpa tatap muka, termasuk juga industri perbankan.

Tags:

Berita Terkait