5 Jenis Alasan PHK yang Tidak Mendapat Manfaat dalam RPP JKP
UU Cipta Kerja:

5 Jenis Alasan PHK yang Tidak Mendapat Manfaat dalam RPP JKP

Meliputi pemutusan hubungan kerja karena alasan mengundurkan diri, cacat total tetap, pensiun, meninggal dunia, dan berakhirnya perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).

Oleh:
Ady Thea DA
Bacaan 3 Menit

Hal penting RPP JKP ini mengatur 5 alasan PHK yang tidak mendapatkan manfaat JKP. Pertama, PHK dengan alasan mengundurkan diri. Kedua, cacat total tetap. Ketiga, PHK karena buruh masuk usia pensiun. Keempat, PHK sebab buruh meninggal dunia. Kelima, berakhirnya PKWT karena jangka waktunya habis. “Manfaat JKP bagi peserta yang hubungan kerjanya berdasarkan PKWT diberikan apabila PHK oleh pengusaha dilakukan sebelum berakhirnya jangka waktu PKWT,” demikian bunyi Pasal 20 ayat (2) RPP JKP ini.

Bila PHK yang dialami buruh memenuhi kategori untuk mendapat manfaat JKP, maka PHK itu harus dibuktikan melalui salah satu dari 3 dokumen ini. Pertama, bukti diterimanya PHK oleh buruh dan tanda terima laporan PHK dari dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan kabupaten/kota. Kedua, perjanjian bersama yang telah didaftarkan pada pengadilan hubungan industrial, dan akta bukti pendaftaran perjanjian bersama. Ketiga, petikan atau putusan pengadilan hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Peserta hanya bisa mengajukan hak atas manfaat JKP paling banyak 3 kali selama masa usia kerja. Jika pengusaha tidak mengikutsertakan buruh dalam program JKP dan terjadi PHK, pengusaha wajib memenuhi hak buruh yakni manfaat uang tunai sesuai perhitungan manfaat sebagaimana diatur RPP JKP, dan pelatihan kerja. Kewajiban pemenuhan hak pekerja/buruh dikecualikan untuk bidang usaha mikro.

Peserta bisa kehilangan manfaat JKP jika tidak mengajukan permohonan klaim manfaat JKP selama 3 bulan sejak terjadi PHK, telah mendapatkan pekerjaan, atau meninggal dunia. Nantinya, ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian manfaat JKP diatur lewat Peraturan Menteri (Tenaga Kerja).

Tags:

Berita Terkait