5 Pelajaran Penting dari Wabah Covid-19 untuk Bisnis Jasa Hukum
Utama

5 Pelajaran Penting dari Wabah Covid-19 untuk Bisnis Jasa Hukum

Sangat mungkin menjadi momen lebih serius untuk menemukan  model bisnis baru.

Oleh:
Norman Edwin Elnizar
Bacaan 2 Menit

 

  1. Pemasaran Aktif dan Kreatif

Aktif mencari celah pemasaran jasa meski di tengah tantangan tersulit juga harus dilakukan. Terutama dengan cara-cara kreatif. “Pelayanan apa yang bisa ditawarkan misalnya berkaitan wabah Covid-19,”  katanya Johanes lagi. Caranya bisa dengan membuat webinar untuk sarana pemasaran di tengah pembatasan sosial bersakala besar. (Baca: Tak Boleh Beriklan, Ini Tips Internet Marketing Buat Kantor Advokat)

 

Penggunaan media sosial atau surat elektronik bahkan menelepon untuk jemput bola harus tetap gencar dilakukan. Tentu saja pemasaran terbaik adalah portofolio membuat klien puas sebanyak mungkin. Nyatanya in house counsel mencari alternatif law firm masih dengan rekomendasi kepuasan koleganya. (Baca: Cari Klien? Lawyer Wajib Optimalkan Strategi Online di Era Digital)

 

Hal itu diakui Erlangga yang menjabat senior legal counsel di sebuah perusahaan tambang modal asing. “Tiga harapan klien pada law firm adalah kecepatan/responsif, akurasi, dan tarif kompetitif,” katanya. Di tengah wabah Covid-19 ini ia mengakui tetap ada pekerjaan yang butruh bantuan jasa law firm.

 

Hanya saja tarif yang kompetitif menjadi pertimbangan besar setelah keahlian. “In house counsel menggunakan jasa law firm dinilai sebagai cost center oleh perusahaan, maka secara alami mencari tarif paling kompetitif,” ujarnya. (Baca: Begini Lho Pertimbangan Corporate Counsel Memilih Law Firm)

 

Minat kepada law firm ukuran menengah atau lebih kecil meningkat seiring harga yang kian kompetitif. Apalagi law firm menengah dianggap lebih responsif. “Law firm kecil tidak banyak birokrasi untuk koordinasi, partner bisa langsung diakses untuk review dan konsultasi,” Erlangga menambahkan.

 

Lagi-lagi kondisi wabah Covid-19 membuat law firm perlu mengevaluasi daya tarik yang dimilikinya. Big firm kerap dinilai menghabiskan biaya besar atau kurang responsif. Ini menjadi peluang bagi firma menengah atau lebih kecil untuk mengambil pasar. Syaratnya memiliki kompetensi yang cukup dan pemasaran yang baik.

 

Memperluas jangkauan pasar ke berbagai negara juga harus dipertimbangkan. Memiliki kemampuan bahasa asing lebih banyak berguna memperluas jangkauan pasar. Kemahiran bahasa Inggris sudah menjadi keharusan yang terlalu biasa.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait