5 Tips Mudah Menulis Artikel di Jurnal Hukum
Terbaru

5 Tips Mudah Menulis Artikel di Jurnal Hukum

Menulis artikel untuk jurnal hukum seperti melakukan branding diri di media sosial. Kompetensi keilmuan praktisi hukum juga dibuktikan dengan karya-karya artikel jurnal yang lolos publikasi.

Oleh:
Normand Edwin Elnizar
Bacaan 3 Menit
Ilustrasi
Ilustrasi

Praktisi hukum perlu terlibat aktif dalam membaca dan menulis jurnal hukum. Ibarat media sosial, jurnal hukum adalah wahana branding, berjejaring, dan berkomentar dalam nuansa kompetensi ilmu hukum. “Jurnal hukum itu tempat sharing sekaligus menegaskan eksistensi dari kontributornya. Baik itu mahasiswa, peneliti, akademisi, apalagi praktisi,” kata Heru Susetyo, Manajer Riset, Publikasi, dan Sitasi Fakultas Hukum Universitas Indonesia kepada hukumonline, Selasa (14/6/2022).

“Dalam profesi hukum apa saja, yang paling sulit adalah menuangkannya dalam tulisan. Nah, menulis artikel di jurnal hukum harusnya jadi sarana meningkatkan kompetensi profesional,” kata Pan Mohamad Faiz, Peneliti Senior Mahkamah Konstitusi Pemimpin Redaksi Constitutional Review Journal saat dihubungi terpisah.

Lema untuk kata ‘jurnal’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring menjelaskan salah satu artinya adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu. Jadi, jurnal hukum seperti juga majalah populer yang memuat informasi terkini. Perbedaannya adalah bobot informasi yang disajikan bernuansa ilmiah.

Jika Anda adalah praktisi, membaca artikel jurnal hukum adalah salah satu cara tepat memperbarui wawasan hukum. Mulai dari ulasan teoritis hingga praktis bisa ditemukan di sana. “Artikel pada jurnal hukum memiliki nilai dan manfaat yang sangat besar bagi sarjana hukum,” kata Muhamad Ramdan Andri Gunawan Wibisana, Guru Besar Hukum Lingkungan Universitas Indonesia dalam salah satu artikelnya di Jurnal Hukum & Pembangunan berjudul “Menulis di Jurnal Hukum: Gagasan, Struktur, dan Gaya”. Nah, berikut ini beberapa tips menulis artikel di jurnal hukum yang Hukumonline himpun dari pemaparan Heru, Faiz, Andri.

1. Segera mulai

Langkah awal menulis artikel jurnal hukum yang bernilai ilmiah harusnya sama dengan menulis segala kalimat di caption, status, tweet, atau story di media sosial. Bermodal percaya diri dan sejumput pengetahuan tidak menjadi masalah. “Tidak ada cara lain yang paling efektif untuk menulis selain mulai tulis aja dulu,” kata Faiz. Ia menyarankan mulai dari menulis resensi buku hingga opini ke media massa. Setelah makin terbiasa menulis dengan gaya populer, target menulis artikel untuk jurnal hukum sudah makin dekat. Takut salah adalah kesalahan besar. Mereka yang tidak menulis memang tidak akan salah, tapi juga tidak akan menghasilkan karya tulis.

2. Buat Outline

“Sebuah artikel yang baik akan berawal dari topik yang baik. Persoalannya adalah bagaimana seorang penulis dapat menemukan topik yang tepat untuk ditulis,” kata Andri dalam artikelnya. Konten artikel mulai dari topik, kata kunci, judul, uraian pembahasan, hingga kesimpulan perlu ditata dalam kerangka yang jelas.

3. Mulai dari Ketertarikan, berakhir pada Usulan

“Perlu ada solusi atau saran yang jelas,” kata Heru. Usulan solusi tidak mungkin muncul jika tidak ada masalah yang dilihat oleh penulis. Masalah hanya akan terlihat jika ada ketertarikan penulis sejak awal pada topik yang dibahas. Coba ingat-ingat saat sedang berkomentar di media sosial. Anda hanya akan bersedia repot mengetik komentar pada konten yang menarik perhatian bukan? Entah itu komentar mendukung agar lebih baik atau menolak dengan ganas, seperti itu juga saat menulis konten artikel jurnal.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait