Adu Konkret Program Kerja Keempat Kandidat Ketua Umum ILUNI FHUI
Utama

Adu Konkret Program Kerja Keempat Kandidat Ketua Umum ILUNI FHUI

Para calon Ketua Umum ILUNI FHUI memaparkan programnya di hadapan panelis. Mulai membuat buku, pemberian jasa konsultan profesional kepada Fakultas hingga menyusun alumni data platform.

Oleh:
Hamalatul Qurani
Bacaan 4 Menit
Empat kandidat Ketua Umum ILLUNI FHUI periode 2021-2024. Foto: RES
Empat kandidat Ketua Umum ILLUNI FHUI periode 2021-2024. Foto: RES

Setelah Debat Pertama minggu lalu mengangkat tema ‘Sinergi untuk Almamater’, minggu ini keempat kandidat Ketua ILUNI FHUI 2021-2024 ditantang untuk menjabarkan program kerja (proker) secara konkret dengan tema ‘Menuju 100 Tahun Pendidikan Tinggi Hukum di Indonesia, ILUNI FHUI Bisa Apa?’. Jajaran sosok yang diundang sebagai panelispun tak main-main, mulai dari pimpinan KPK periode 2007-2011, Chandra Hamzah, advokat & pakar hukum ketenagakerjaan, Kemalsjah Siregar, dan advokat kondang perlindungan konsumen, David M.L. Tobing.

Kandidat pertama yang menjabarkan program kerjanya adalah Muhammad Heru Mahyuddin (FHUI 2004). Ia menekankan program kerjanya dalam lima poin, yakni menjadikan ILUNI FHUI sebagai ruang dialog, ruang peduli, ruang kreativitas, ruang kolaborasi dan ruang koneksi bagi seluruh alumni FHUI.

Program unggulannya, yakni dengan membuka ruang kreativitas dengan mengadakan berbagai kompetisi seperti mooting, debat, pertandingan persahabatan hingga mengaktifkan kembali paduan suara mahasiswa di FHUI melalui perayaan 100 tahun FHUI nantinya.

Selain itu, ia juga juga menargetkan proker memberikan beasiswa bagi mahasiswa FHUI yang membutuhkan maupun berprestasi, menyalurkan bantuan kepada korban yang ekonominya terdampak Covid-19 melalui proker ruang peduli. Dalam ruang dialog ia mencanangkan program ‘FHUI Goes to School’, di mana para alumni bisa sharing dengan para pelajar SMA terkait success story kiprah para alumni FHUI dalam bidang hukum.

Terkait tantangan mendapatkan pekerjaan bagi alumni FHUI dijawab Heru melalui poin ruang kolaborasi. Menurutnya, hambatan para alumni muda adalah terkait akses informasi, untuk itu ia memandang pentingnya ILUNI FHUI menyediakan website informasi yang langsung bisa diakses para alumni muda. Selain itu bisa juga dilakukan kolaborasi dengan lawfirm besar atau industri lain yang membutuhkan jasa hukum. “Intinya selain UI connect, kita perlu adanya FHUI connect. Fakultas kita perlu sendiri, supaya informasinya langsung bisa diketahui para alumni muda,” tukasnya.

Kandidat Kedua merupakan kandidat yang paling muda di antara para kandidat lainnya, yakni Bintang Taufiq Hidayanto (FHUI 2006). Bintang menekankan target prokernya untuk membantuk Fakultas meningkatkan rating FHUI secara global. Ia bahkan mengaku telah banyak mempelajari cara ataupun metode yang banyak digunakan instansi global untuk menilai rating suatu kampus.

“Ternyata sangat methodist dan kalkulatif. Artinya untuk bisa qualify harus mencapai target tertentu yang sangat methodist,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait