Lebih lanjut, Mulyanah mengaku tidak tahu-menahu apakah orang-orang yang diusulkannya mengikuti proses rekrutmen PPIH. Namun, faktanya, orang-orang itu jadi berangkat ke Arab Saudi sebagai PPIH saat penyelenggaraan haji 2012 dan 2013. Ia juga tidak mengetahui apakah orang-orang yang ia usulkan menjalankan seluruh tugas sebagai PPIH.
Selain itu, Mulyanah tidak mengetahui mengenai persyaratan untuk menjadi PPIH. Padahal, sesuai Surat Keputusan Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umroh (PHU), syarat menjadi PPIH, antara lain harus PNS Kementerian Agama (Kemenag), PNS Kementerian/Instansi yang juga diusulkan pimpinan instansi/unit terkait, serta harus melalui mekanisme tes dan pembekalan.
Ketika mengusulkan nama-nama itu pun kepada Ermalena, Mulyanah tidak pernah memberitahukan kepada Wardatul, apalagi Suryadharma. Menurut Mulyanah, apabila ia memberi tahu kepada Wardatul dan Suryadharma pasti keduanya akan marah dan memecatnya. "Saya kan takut sama bapak, nanti dikeluarin," akunya.
Selain nama-nama tersebut, ternyata Mulyanah sendiri juga menjadi ikut ke Arab Saudi mendampingi istri Suryadharma, Wardatul pada 2012 dan menjadi PPIH pada 2013. Namun, Mulyanah membantah keikutsertaannya pada 2013 untuk menjadi PPIH, melainkan hanya mendampingi dan menjalankan tugas pengamanan untuk Wardatul.
Nyatanya, nama Mulyanah terdaftar sebagai PPIH, meski Mulyanah bukan PNS Kemenag ataupun PNS Kementerian/Instansi terkait, serta tidak pernah mengikuti tes dan pembekalan PPIH. Mulyanah mengaku, ketika itu, dirinya hanya dimintai paspor oleh Kabag TU Pimpinan Saefuddin A Syafi'i dan diberi honor Rp11,5 juta.
Meski Mulyanah menegaskan Suryadharma tidak tahu-menahu mengenai nama-nama yang diusulkannya sebagai PPIH, beberapa waktu lalu, Saefuddin sempat mengungkapkan bahwa Suryadharma pernah memerintahkan dirinya berembuk dengan Ermalena terkait siapa saja nama-nama yang diusulkan untuk menjadi PPIH.
Saefuddin menyebutkan, tidak hanya Ermalena, Mulayanah juga memiliki peran dalam memberikan sejumlah nama untuk diusulkan sebagai PPIH. Tanpa nama-nama yang disebutkan Ermalena dan Mulyanah, tidak mungkin Saefuddin mengetahui siapa saja nama-nama yang diusulkan sebagai PPIH.