Apa Saja Tugas In House Counsel? Simak Penjelasannya!
Terbaru

Apa Saja Tugas In House Counsel? Simak Penjelasannya!

Mulai dari mengurus corporate matters yang berkaitan dengan hukum, review dan drafting perjanjian, penanganan kasus, hingga beberapa tugas lainnya yang berkaitan dengan bidang usaha perusahaannya.

Oleh:
Ferinda K Fachri
Bacaan 3 Menit
Senior Legal Counsel Dexa Group Chrisinthia Carolina Polii. Foto: Istimewa
Senior Legal Counsel Dexa Group Chrisinthia Carolina Polii. Foto: Istimewa

Setiap profesi memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Begitu pula praktisi hukum yang merupakan salah satu profesi yang sering digeluti lulusan Fakultas Hukum setelah menyelesaikan program studi Ilmu Hukum. Salah satu diantara sekian banyak profesi yang dapat dijajaki seorang Sarjana Hukum adalah menjadi seorang In House Counsel. Lantas, seperti apa ruang lingkup pekerjaan In House Counsel itu?

“Walaupun secara garis besar tergantung bisnis masing-masing perusahaan, tapi berdasarkan pengalaman aku (tugas dari In House Counsel adalah) urusan secure legal terkait perjanjian perusahaan. Jadi, kita lebih jagain kepentingan secara legalnya perusahaan. Mulai terkait pengelolaan corporate-nya sendiri dari Anggaran Dasar, Perizinan, itu sesuatu yang dikelola legal,” terang Senior Legal Counsel Dexa Group Chrisinthia Carolina Polii ketika dihubungi Hukumonline melalui sambungan telepon, Selasa (12/4/2022).

Disamping corporate matters, kata dia terdapat tugas lainnya. Seperti ketika Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau jika perusahaan hendak mengadakan corporate action semacam akuisisi perusahaan, joint venture, bahkan membuat PT baru menjadi skup yang masuk dalam tugas yang terkait dengan legal.

Baca:

Atas urusan hukum perusahaan itu, In House Counsel akan mengemban tanggung jawab untuk menjaga perusahaan secara hukum. Bahkan hingga melakukan kerja sama antar lini departemen lain agar urusan yang dihadapi bisa dituntaskan dengan baik. Cross-department yang dilakukan bisa terjalin dengan departemen bidang finance, Human Resource, atau departemen lain yang berkaitan.

Disamping itu, yang kedua, In House Counsel juga bertugas untuk melakukan review dan drafting atas perjanjian-perjanjian yang melibatkan perusahaan. “Itu boleh dibilang 50 persen pekerjaannya legal pasti kebanyakan review kontrak atau dokumen lainnya. Mulai dari surat kuasa, surat pernyataan, dan lain-lain. Artinya dokumen yang terkait dengan hak legal yang memang harus dibuat dan dikeluarkan oleh perusahaan,” kata dia.

Thia, sapaan akrab Chrisinthia, melanjutkan tugas lain bagi seorang In House Counsel adalah case handling atau penanganan kasus. Sebab, dalam suatu perusahaan, kerap kali terjadi kasus baik dalam internal maupun dengan eksternal. Namun biasanya khusus dalam perkara yang sudah sampai gugatan ke pengadilan atau gugatan hukum, In House Counsel akan dibantu dengan bekerja sama bersama dengan advokat yang berlisensi untuk mewakili pihak perusahaan.

Meski begitu, In House Counsel memiliki fungsi untuk menyampaikan kepada pihak advokat terkait kasus-kasus yang dihadapi perusahaan. Sehingga tidak berarti meski dalam penanganannya akan dibantu oleh tim advokat, kemudian In House Counsel menjadi lepas tangan. Mereka bertugas sebagai jembatan antara kepentingan perusahaan dengan advokat yang akan mewakili perusahaan atas kasus yang dihadapi di pengadilan.

“Menurut aku, utamanya tiga itu. Tapi nanti tetap ada hal-hal lain lagi, tergantung bidang usaha perusahaannya juga. Kayak aku karena farmasi, salah satunya di IPR (intellectual property right) itu termasuk juga yang dikelola oleh legal. Pendaftaran mereknya, kalau ada hak cipta, lain-lain. Kalau industrinya lain mungkin tidak perlu,” tutur Thia.

Baginya, hal yang terkadang menjadi tantangan dalam menjalani tugas In House Counsel adalah bagaimana seorang In House Counsel dapat berpikir tetap secara normatif. Di sisi lain juga harus dapat menyeimbangkan dengan kepentingan perusahaan secara hukum dapat tetap ter-cover dengan baik. Belum lagi jika terdapat inisiatif baru perusahaan, maka In House Counsel harus dapat menerangkan apakah hal tersebut diperbolehkan ataukah belum diatur secara hukum.

It's fun sih (bekerja sebagai seorang In House Counsel), menurut saya pribadi bagaimana pun punya pekerjaan yang bisa balance. Antara keluarga, sosial, pertemanan itu sangat penting buat kesehatan dan perkembangan diri kita juga,” lanjutnya.

Ia berpesan bagi para Sarjana Hukum yang hendak mengejar karier sebagai seorang In House Counsel, maka perlu membekali diri dengan belajar sebanyak-banyaknya. Karena pada prinsipnya, ilmu yang diperoleh nantinya pasti akan berguna dalam dunia pekerjaan. Disamping kecerdasan intelektual, ia juga mengingatkan akan pentingnya menjaga perilaku atau attitude ketika terjun ke dunia kerja.

Tags:

Berita Terkait