AS Perpanjang Fasilitas GSP untuk Indonesia, Jokowi: Peluang Perbaiki Investasi
Berita

AS Perpanjang Fasilitas GSP untuk Indonesia, Jokowi: Peluang Perbaiki Investasi

Pemerintah Indonesia segera susun rencana kerja atau road plan untuk mengoptimalkan fasilitas keringanan bea masuk bagi produk-produk ekspor Indonesia di pasar AS.

Oleh:
RED
Bacaan 2 Menit
Presiden Joko Widodo. Foto: RES
Presiden Joko Widodo. Foto: RES

Pemerintah AS melalui United States Trade Representative (USTR) secara resmi telah mengeluarkan keputusan untuk memperpanjang pemberian fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) kepada Indonesia. Pengumuman ini keluar sehari usai pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo di Istana Kepresidenan di Bogor, Kamis (29/10) lalu.

Jokowi mengingatkan, perpanjangan fasilitas tarif preferensial umum (Generalized System of Preferences/GSP) dari Amerika Serikat adalah peluang memperbaiki investasi. "Saya ingin mengingatkan bahwa kesempatan untuk memperbaiki investasi, kita diberi peluang, karena kemarin GSP untuk masuk Amerika Serikat sudah diberi perpanjangan," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara, Senin (2/11).

Menurut Jokowi, perpanjangan GSP AS menjadi kesempatan, karena Indonesia satu-satunya negara di Asia yang mendapat fasilitas tersebut. Presiden berharap ekspor dapat naik melompat karena fasilitas GSP tersebut. "Syukur-syukur ini dipakai kesempatan untuk menarik investasi, karena kita punya fasilitas itu. Sehingga orang mau mendirikan industri, pabrik di Indonesia menjadi lebih menarik, karena untuk masuk ke AS kita diberikan fasilitas oleh Amerika," katanya.

Terkait investasi, Jokowi sudah mengingatkan kepada Kepala BKPM beserta Menko Kemaritiman dan Investasi untuk menjaga agar investasi di Indonesia pada kuartal ketiga dapat minus di bawah lima persen, namun belum bisa direalisasikan. Sehingga dia meminta agar pertumbuhan investasi dapat dikejar pada kuartal keempat 2020, supaya pada kuartal pertama 2021 yakni Januari, Februari, Maret sudah mulai bergerak kembali.

Sebelumnya, usai pertemuan Jokowi dengan Pompeo, Menlu RI Retno Marsudi mengatakan bahwa, Presiden Jokowi menekankan kepada Menlu AS jika Indonesia ingin melihat kerja sama di bidang ekonomi kedua negara meningkat di masa yang akan datang. Hal ini termasuk harapan terhadap perpanjangan fasilitas GSP kepada Indonesia. (Baca: Melihat Trend Investasi Global dan Domestik Indonesia di Masa Pandemi)

Retno mengatakan, bahwa penyelesaian review GSP ini merupakan buah dari rangkaian diplomasi yang secara intensif dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam beberapa waktu terakhir ini. “Pemberian fasilitas GSP merupakan salah satu wujud konkret kemitraan strategis antara kedua negara yang tidak hanya membawa manfaat positif bagi Indonesia, melainkan juga bisnis di AS,” ujarnya dikutip dari Setkab.

Duta Besar RI untuk AS Muhammad Lutfi menilai, perpanjangan fasilitas GSP yang diberikan oleh AS ini menunjukkan tingginya kepercayaan Pemerintah AS terhadap berbagai perbaikan regulasi domestik yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam rangka menciptakan iklim bisnis dan investasi yang lebih kondusif di tanah air.

Tags:

Berita Terkait