Asas Investasi diatur dalam Pasal 3 ayat 1 UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Asas yang tertuang dalam pasal tersebut adalah asas kepastian hukum, asas keterbukaan, asas akuntabilitas, asas perlakuan yang sama, asas kebersamaan, asas efisiensi berkeadilan, asas berkelanjutan, asas berwawasan lingkungan, asas kemandirian, dan asas keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Agreement on Trade Related Investment Measures TRIMs juga menambahkan sebuah asas non diskriminasi untuk melengkapi asas yang telah terutang di dalam undang-undang tersebut. Asas non diskriminasi tersebut bertujuan untuk tidak adanya perbedaan antara investasi asing maupun lokal karena investasi bersifat state borderless dan tidak mengenal batas negara.
Sementara itu investasi juga masuk ke dalam asas-asas hukumnya yaitu:
1. Asas ekonomi perusahaan. Dalam Pasal 26 UU No. 25 Tahun 2007 dijelaskan asas ekonomi perusahaan adalah asas yang mana di dalam sebuah penanaman investasi dapat dilakukan dan dijalankan secara optimal dan sesuai dengan prinsip efisiensi.
Baca Juga:
- Isi Aturan Baru Soal Pungutan Pajak Aset Kripto
- Simak, Ini Pokok Aturan 14 PMK Terkait UU HPP
- Kenaikan BBM dan Tarif Tol Lemahkan Daya Beli Masyarakat
2. Asas hukum internasional. Dalam Pasal 21 UU No. 25 Tahun 2007, asas hukum internasional adalah asas yang dimana mengatur tentang penyelesaian bila terjadi sebuah sengketa antara pemerintah dengan penanam modal.
3. Asas demokrasi ekonomi. Dalam Pasal 4 UU Penanaman Modal, asas demokrasi ekonomi adalah asas di mana di dalam penanaman modal atau investasi didasarkan pada prinsip demokrasi ekonomi.
4. Asas manfaat. Dalam UU Penanaman Modal, asas manfaat adalah asas di mana di dalam penanaman modal atau investasi dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia.