Ashoya Ratam Terpilih Sebagai Nahkoda Baru Iluni FHUI
Berita

Ashoya Ratam Terpilih Sebagai Nahkoda Baru Iluni FHUI

​​​​​​​Salah satu programnya yaitu meningkatkan kontribusi Iluni FHUI terhadap perbaikan hukum di Indonesia.

Oleh:
Mochamad Januar Rizki
Bacaan 2 Menit
Ketua Umum terpilih Ashoya Ratam menerima pataka ILUNI UI sebagai tanda pengukuhan. Foto: Istimewa
Ketua Umum terpilih Ashoya Ratam menerima pataka ILUNI UI sebagai tanda pengukuhan. Foto: Istimewa

Proses pemilihan umum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (Iluni FHUI) akhirnya memutuskan nomor urut 5, Ashoya Ratam sebagai Ketua Iluni FHUI periode 2018-2021. Setelah melalui proses pemilihan elektronik atau e-voting sejak Oktober lalu, Ashoya berhasil meraih suara terbanyak dibanding lima kandidat lainnya.

 

Ashoya berhasil meraih 1.576 suara dari total daftar pemilih tetap 3854 suara. Terpilihnya Ashoya secara resmi mengganti posisi Ahmad Fikri Assegaf yang menjabat sebagai Ketua Iluni FHUI 2015-2018. Pengumuman hasil pemilu ini disampaikan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Iluni FHUI di Depok, Sabtu (1/12).

 

Selama periode kepemimpinannya, Ashoya mengatakan berbagai program internal dan eksternal akan dilaksanakan Iluni FHUI. Dari sisi internal, dia akan mengupayakan peningkatan partisipasi para alumni FHUI untuk memberi sumbangsih kepada almamaternya. Salah satu yang menjadi program internal tersebut yaitu peningkatan kualitas kurikulum pengajaran di FHUI.

 

Menurutnya, berbagai latar belakang profesi alumni FHUI dapat memberikan peningkatan kompetensi kepada mahasiswa FHUI. “Saya melihat Iluni FHU dapat berperan untuk memberi masukkan berupa penambahan kurikulum sehingga dapat memberikan nilai tambah atau mempersiapkan para calon alumni FHUI di dunia kerja,” kata Ashoya.

 

Selain program internal, Ashoya juga berharap Iluni FHUI dapat berkontribusi terhadap perbaikan dunia hukum di Indonesia. Berbagai program forum group discussion (FGD), seminar hingga kajian akademis perundang-undangan. “Kami akan meningkatkan peran terhadap rancangan peraturan dan regulasi baru dengan menyinergikan dengan para alumni yang memiliki kemampuan,” tambah Ashoya.

 

Tentunya dalam menjalankan program-program tersebut tidak mudah. Ashoya menilai partisipasi para alumni FHUI masih belum maksimal. Hal ini terlihat dari masih minimnya keterlibatan para alumni dalam Pemilu Iluni FHUI. Berdasarkan hasil Pemilu Iluni FHUI, dari 3.854 DPT terdapat 1.035 suara tidak memilih.

 

“Akan berat sekali tantangannya, dari jumlah pemilih lebih dari 25 persen tidak memilih. Ini artinya alumni tersebut belum merasakan bagian dari FHUI. Tentunya, ini sangat disayangkan. Padahal saling dekat dengan para alumni memberi manfaat positif bagi diri sendiri,” kata Ashoya.

Tags:

Berita Terkait