Beda Cerita Saksi dan Pinangki Soal Pertemuan dengan Joko Tjandra di Malaysia
Berita

Beda Cerita Saksi dan Pinangki Soal Pertemuan dengan Joko Tjandra di Malaysia

Saksi mengatakan Pinangki tak pernah melaporkan bertemu Joko Tjandra, tapi Pinangki mengaku menceritakan hal itu ke rekan-rekannya.

Oleh:
Aji Prasetyo
Bacaan 4 Menit
Terdakwa kasus suap dan gratifikasi pengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA) Joko Tjandra, Pinangki Sirna Malasari . Foto: RES
Terdakwa kasus suap dan gratifikasi pengurusan fatwa Mahkamah Agung (MA) Joko Tjandra, Pinangki Sirna Malasari . Foto: RES

Ada perbedaan cerita antara saksi yang dihadirkan penuntut umum pada Kejaksaan Agung dengan Pinangki Sirna Malasari, terdakwa dalam perkara suap Fatwa Mahkamah Agung (MA). Awalnya, dalam sidang lanjutan kasus tersebut penuntut umum menghadirkan Kasubdit TPPU Jampidsus Kejagung, Syarief Sulaiman Nahdi.

Dalam kesaksiannya, ia menjelaskan tentang SOP jaksa yang mengetahui keberadaan buronan Kejagung wajib melaporkan ke Kejagung jika tahu keberadaan buron. Laporan itu diberikan bukan hanya ke Kejaksaan Agung, tapi juga bisa ke aparat kepolisian atau Kejari setempat. Sementara Pinangki, menurut pengakuannya, tidak pernah melaporkan hal tersebut.

“Tidak pernah ada,” kata Syarief menjawab pertanyaan hakim apakah Pinangki pernah melaporkan pertemuannya dengan Joko Tjandra di Malaysia. Diketahui Pinangki beberapa kali melakukan pertemuan dengan Joko Tjandra, baik itu bersama seorang bernama Rahmat, maupun dengan advokat Anita Kolopaking.

Pinangki sendiri memberi tanggapan atas kesaksian tersebut. Ia tidak keberatan dengan pernyataan Syarief yang menyebut dirinya tidak pernah melaporkan ke Kejagung, namun, dia mengaku menceritakan semua pertemuan dan bukti-bukti dirinya bertemu Djoko Tjandra ke teman-temannya di Kejagung. (Baca: Pengusaha Andi Irfan Jaya Didakwa Bantu Suap Pinangki)

"Mohon izin ada tanggapan kepada Kepala Uheksi, mungkin saya melaporkan tidak, tetapi saya hanya menceritakan pernah. Menceritakan, jadi memang tidak memberikan laporan secara resmi melihat ada Djoko Tjandra di Malaysia, tapi saya sudah menceritakan kepada jajaran Uheksi (Upaya hukum dan eksaminasi),” terangnya.

Bahkan, ia mengaku memperlihatkan foto bersama Joko Tjandra ke para koleganya. “Saya sampaikan kepada teman-teman level Kasi, masih eselon IV bukan kepada level tinggi, ke teman-teman satu angkatan. Begitu saya ceritakan saya ketemu Djoko Tjandra, bahkan saya tunjukan foto-fotonya, terus beliau sampaikan 'iya kita juga sudah lakukan pencarian'. Jadi bukan melaporkan, tapi menceritakan," ungkap Pinangki.

Pinangki pertama kali bertemu Djoko Tjandra pada 12 November 2019 di The Exchange 106 Kuala Lumpur, Malaysia. Pertemuan itu diikuti pertemuan-pertemuan selanjutnya. Hal itu pun diakui Pinangki yang mengatakan tiga kali ke Malaysia pada 2019-2020. Jawaban ini juga mengoreksi kesaksian para saksi yang dihadirkan jika ia ke Malaysian hanya dua kali.

Halaman Selanjutnya:
Tags:

Berita Terkait