Bedah Persaingan Antar Marketplace, Gojek & Tokopedia di Pasar yang Berbeda?

Bedah Persaingan Antar Marketplace, Gojek & Tokopedia di Pasar yang Berbeda?

Platform digital jenis pasarnya adalah oligopoli, yang menjadi besar karena mereka bergabung dengan perusahaan lain atau mengakuisisi perusahaan lain.
Bedah Persaingan Antar Marketplace, Gojek & Tokopedia di Pasar yang Berbeda?

Dengan valuasi mencapai 18 billion USD dan Total Gross Transaction Value (GTV) secara Grup mencapai lebih dari 22 billion USD pada tahun 2020, banyak anggapan bahwa merger Gojek dan Tokopedia (GoTo) akan berpotensi membuat pasar menjadi terkonsentrasi, menimbulkan monopoli pasar, abusive dan perilaku menyingkirkan pesaing (exclusionary conduct). Ada banyak pula pandangan yang menepis kekhawatiran itu, mulai dari pandangan bahwa pasar bersangkutan (relevant market) untuk kedua perusahaan berbeda sehingga tak mungkin terkonsentrasi, penentuan monopoli tak bisa hanya didasarkan pada valuasi perusahaan gabungan, dan lainnya.

Beberapa isu persaingan seputar aksi merger GoTo akan dijabarkan secara komprehensif dalam artikel premium stories kali ini. Sebagai informasi awal, perlu diketahui Gojek dan Tokopedia resmi mengumumkan penggabungan perusahaan dengan membentuk holding (induk) perusahaan Grup GoTo pada 17 Mei 2021 lalu. Grup GoTo ke depannya akan menaungi 3 layanan dalam satu ekosistem, yakni Gojek (on demand), Tokopedia (e-commerce) dan GoTo Financial (layanan keuangan dan pembayaran). GoTo Financial disebut membidangi bisnis menyangkut urusan perbankan, asuransi hingga teknologi finansial.

Hasil dari penggabungan ini, Grup GoTo mengklaim akan memperkuat layanan pengiriman cepat dengan jangkauan luas untuk berbagai layanan digital. Pengiriman di hari yang sama untuk layanan e-commerce (same-day e-commerce delivery) menjadi sasaran peningkatan layanan. Melalui GoTo finansial, layanan pembayaran dan keuangan diharapkan dapat menjangkau sekitar 140 juta masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses sistem keuangan di Indonesia (underserved segments).

Tak berhenti sampai tahap merger, pengepakan sayap GoTo juga disasar dapat bersaing ketat di pasar non-Indonesia dimana Gojek beroperasi. Dalam upaya mengglobal, dilansir Bloomberg, Grup GoTo bahkan disebut tengah mengejar target listing di dua bursa sekaligus (dual listing). Selain di Bursa Efek Indonesia (BEI), diperkirakan GoTo juga akan melantai di bursa saham Wallstreet, AS.

Masuk ke akun Anda atau berlangganan untuk mengakses Premium Stories
Premium Stories Professional

Segera masuk ke akun Anda atau berlangganan sekarang untuk Dapatkan Akses Tak Terbatas Premium Stories Hukumonline! Referensi Praktis Profesional Hukum

Premium Stories Professional