Beli Pertalite Pakai Aplikasi Dinilai Menyulitkan Akses Masyarakat
Terbaru

Beli Pertalite Pakai Aplikasi Dinilai Menyulitkan Akses Masyarakat

Perlu memikirkan masyarakat di pelosok yang belum memiliki akses jaringan dalam menggunakan aplikasi smartphone. Penggunaan aplikasi smartphone pun memerlukan jaringan internet yang stabil.

Oleh:
Rofiq Hidayat
Bacaan 4 Menit
Pengisian BBM di Pertamina. Foto Ilustrasi: Hol
Pengisian BBM di Pertamina. Foto Ilustrasi: Hol

Kebijakan teranyar yang diterbitkan Pertamina terkait pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar mengharuskan menggunakan aplikasi Mypertamina menimbulkan pro kontra di masyarakat. Dengan menggunakan aplikasi ada alasan penerapkan kebijakan tersebut perlu mempertimbangkan beberapa hal. Selain itu, penggunaan aplikasi Mypertamina dalam pembelian BBM jenis pertalite dan solar dipandang anggota dewan tidak tepat.

“Sistem penggunaan aplikasi MyPertamina untuk pembelian Pertalite dan solar menurut saya kurang tepat. Justru ini menambah keribetan rakyat memperoleh haknya,” ujar Anggota Komisi VII DPR, Rofik Harnanto melalui keterangannya, Senin (4/7/2022).

Baginya, kendati kebijakan tersebut untuk mengatur distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran, tapi tujannya belumlah jelas. Dia mempertanyakan pihak yang dapat mendaftar pada sistem Mypertamina. Begitu pula kriteria, serta soal bagaimana pertamina mengidentifikasi masyarakat yang mendaftar merupakan orang yang berhak, serta apakah data yang dijadikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi pembandingnya.

Rofik berpendapat data yang disajikan DTKS tidaklah akurat. Sebab, ketiadaan kriteria yang jelas siapapun dapat mendaftar di Mypertamina. Termasuk orang masuk kategori kaya yang tidak berhak pun dapat mendaftar. Dia menilai di tengah era digital semestinya membuat semua menjadi serba mudah, tapi tidak malah membuat rumit.

Menurutnya, banyak pihak menyesalkan kondisi hari pertama pembelian BBM dengan aplikasi MyPertamina. Mulai error pada aplikasi, kontroversi penggunaan ponsel sebagai sarana pembayaran di SPBU, pembayaran lewat aplikasi yang hanya tertaut pada aplikasi LinkAja. Bahkan, aplikasi tersebut yang mendapat review kurang memuaskan di Playstore dan App Store. Bahkan, MyPertamina menjadi salah satu topik paling trending, dengan 10,5 ribu cuitan.

Anggota Komisi IX DPR, Netty Prasetiyani Aher berpandangan gagasan penggunaan aplikasi Mypertamina sebagai syarat mengisi atau membeli bahan bakar bakal menyulitkan masyarakat di pelosok yang belum memiliki akses jaringan dalam menggunakan aplikasi smartphone.

Dia beralasan dalam menggunakan aplikasi pada smartphone pun memerlukan jaringan internet yang stabil. Sementara di banyak daerah jaringan internet belum memiliki tingkat kestabilan. “Ini akan menyulitkan masyarakat yang tinggal di daerah-daerah,” katanya.

Tags:

Berita Terkait